Tim pendaki putri Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahasiswa Parahyangan Pencinta Alam (Mahitala) Universitas Katolik Parahyangan Bandung berhasil menapakkan kaki di puncak tertinggi Eropa, Gunung Elbrus di Rusia, Jumat (15/5) pukul 12.35 waktu setempat. Tim WISSEMU itu terdiri dari Fransiska Dimitri Inkiriwang, Matilda Dwi Lestari, dan Dian Indah Carolina.
Elbrus adalah puncak kedua yang berhasil digapai tim ekspedisi wanita Indonesia dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua, setelah sebelumnya menaklukkan Puncak Carstensz Pyramid di Papua Agustus lalu. Gunung Elbrus dikenal dengan puncak kembar yang memiliki ketinggian di atas 5.600 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan Puncak Barat (5.642 mdpl) lebih tinggi daripada Puncak Timur (5.621 mdpl). Gunung Elbrus memiliki dua jalur pendakian, jalur utara dan selatan.
Setelah dilepas secara resmi oleh Rektor UNPAR Prof. Robertus Wahyudi Triweko, Ph.D. pada tanggal 6 Mei 2015 di Wind Tunnel UNPAR, mereka berangkat 8 Mei 2015 ke Moskow. Mereka kemudian berpindah ke Mineralnye Vody dua hari kemudian dengan menggunakan maskapai lokal. Tim WISSEMU melakukan program aklimatisasi selama tiga hari dan snow exercise selama satu hari, lalu memulai pendakiannya pada tanggal 15 Mei 2015. Pendakian dilakukan melalui jalur selatan menuju Puncak Barat selama 7 jam 35 menit.
“Cuaca sangat cerah, terima kasih atas doa teman-teman dan dukungannya,” kata Tim Publikasi Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition (WISSEMU) Mahitala UNPAR, Alfons Yusio, dalam keterangan tertulisnya kepada ANTARANEWS.
Setelah ini tim langsung bertolak menuju Arusha, Tanzania untuk mendaki Gunung Kilimanjaro yang adalah puncak tertinggi di Afrika. Puncak Kilimanjaro memiliki ketinggian 5895 mdpl. Tim WISSEMU sengaja langsung memulai pendakian ketiganya tanpa pulang ke Indonesia terlebih dahulu dengan harapan agar mereka terbiasa dengan ketinggian.
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/496506/pendaki-putri-unpar-taklukkan-puncak-elbrus