UNPAR.AC.ID, Bandung – Tidak dapat dimungkiri, faktor pendukung seseorang untuk menjadi pengusaha dapat lahir dari genetik seorang keluarga pebisnis. Namun, faktor utama untuk menjadi pengusaha yaitu dibentuk dan dilatih dari diri sendiri.
Menurut Tommy Surya Teja selaku CEO dari Zalmon Fabric, Zayana Organic, Bursa Kain, Co-Founder of Zando, sekaligus part time content creator, bisnis merupakan suatu proses yang panjang. Maka bagi seorang pemula untuk dapat menjalankannya harus memiliki 4 kerangka berpikir di antaranya; fokus, hobi mencari informasi baru, berani gagal dalam mengambil resiko, dan kreatif.
“Paling penting adalah kita membentuk mindset kita dulu sebelum kita memulai entrepreneurship,” kata Tommy dalam Sosialisasi Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) sivitas Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) pada Sabtu (2/4/2022) lalu.
Dalam tahap untuk memulai bisnis, dia mengatakan jika langkah awal yang dapat dilakukan adalah menentukan target pasar dan permintaan yang jelas bagi bisnis yang akan dibangun.
“Kalau kamu menjawab pertanyaan, apakah kamu menjual barang kamu ke semua orang jawabannya iya, berarti kamu udah gak punya target market. Jawabannya harusnya enggak. Harus memiliki segmentasi target market yang jelas,” kata Tommy.
Tommy juga mengatakan, produk bisnis yang akan dibuat pun menjadi sesuatu yang penting. Bagaimana produk dapat memenuhi dan menyelesaikan masalah konsumen perlu dipikirkan.
“Jangan sampai kamu cuman jualan produk karena kamu suka atau karena produknya kamu ngerasa ini lucu dan ini bisa, ini bagus, dan orang bakalan suka juga,” katanya.
Selain itu, keunggulan dari suatu produk pun tidak luput dari langkah awal yang harus dipikirkan. Karena persaingan pasar yang semakin kesini semakin ketat dengan adanya digitalisasi.
“Karena semua orang bisa jualan dengan mudah, produk di market udah terlalu banyak. Kita harus punya yang namanya competitive advantage. Apa yang bikin produk kita unique, dan tidak bisa ditiru oleh kompetitor kita,” tutur Tommy.
Tidak terlepas dari itu, memilih tim yang tepat dan mengikuti suatu perkembangan seperti digitalisasi dan sosial media menjadi faktor fundamental dalam memulai suatu bisnis.
Lebih lanjut Tommy mengatakan, platform pada sosial media dapat dimanfaatkan sebagai cara untuk menjual suatu produk dan membuat orang lain membeli produk yang dibuat. Karena sosial media dapat membangun kepercayaan terhadap produk, membangun jejaring dengan audiens, membuat rasa penasaran terhadap produk yang dijual, dan algoritma yang mendukung untuk menarik pembeli.
“Tipsnya adalah, bikinlah konten short form video. Short form video itu video-video ala Tiktok, Instagram Reels. Karena short form video ini yang bener-bener lagi naik banget, dan reachnya sangat bagus,” katanya.
Menurut Tommy, kelebihan dari short form video adalah mampu menarik perhatian lebih cepat, lebih seru, membutuhkan biaya yang terjangkau, dan cocok dengan algoritma sosial media sekarang.
Adapun acara sosialisasi PPK tersebut merupakan suatu rangkaian program pengabdian yang dirancang untuk memberikan pembekalan dan peningkatan kemampuan kewirausahaan bagi mahasiswa, alumni, hingga pensiunan UNPAR. Para dosen pengabdi yang terlibat, yaitu Dianta Hasri Natalius Barus ST., MM; Nina Septina SP.,MM; Triyana Iskandarsyah, Dra., M.Si.; dan Ronny Trian Surbakti S.IP.,MM. Bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa DIII Manajemen Perusahaan.
Dalam acara yang bertemakan “Peningkatan Kewirausahaan di Era Digital Marketing” tersebut turut hadir pula Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D., dan Dr. Ir. Edi Sukmoro., M.Eng.Sc., selaku Ketua Program Vokasi UNPAR.
Sekadar informasi, kegiatan PPK UNPAR bertujuan untuk meningkatkan program penciptaan jumlah wirausahawan baru dari sivitas UNPAR baik mahasiswa, alumni, karyawan, hingga pensiunan. Program yang dilaksanakan antara lain webinar dengan tema kewirausahaan, pelatihan online dan offline, coaching, dan mentoring kepada peserta PPK UNPAR. (RBF-Humkoler UNPAR)