Vocale Market Hadirkan Kekayaan Budaya Indonesia

Market

Ruangan Trans Convention Centre hari itu dipenuhi oleh suasana kental Nusantara. Memasuki pintu, pengunjung disambut oleh kain-kain bernuansa merah, putih, dan motif lokal. Di dalam ruangan, berjajar stan-stan yang menghadirkan produk-produk yang menarik dan khas. Ada yang kental akan rupa-rupa tradisional, ada pula yang terkesan lebih muda dan kekinian.market

Sentimen kekayaan budaya Indonesia dihadirkan oleh Lembaga Kepresidenan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (LKM Unpar) dalam acara Vocale Market 2018. Acara yang berlangsung selama dua hari, antara 31 Maret hingga 1 April 2018, menyuguhkan lebih dari tiga puluh tenant lokal yang mayoritas berasal dari luar Unpar. Beragam produk dijajakan, mulai dari busana dan aksesorisnya, produk kerajinan tangan, hingga camilan dan kopi yang seluruhnya merupakan produk lokal.

Kolaborasi dengan pihak eksternal

Ditemui di sela-sela acara, Mazalvar Rahmat selaku ketua pelaksana Vocale Market mengemukakan bahwa kegiatan ini menjadi ajang menjalin relasi antara Unpar dan pihak eksternal. “Selain itu kami ingin mendukung produk lokal,” lanjutnya. Namun pihak panitia juga tidak menutup pintu bagi keterlibatan mahasiswa dan alumni Unpar. Alvar menjelaskan bahwa kolaborasi mahasiswa Unpar dari berbagai program studi menghadirkan berbagai produk, “Ada makanan, ada juga baju sama handcraft.”

Menjalin relasi dengan pihak eksternal juga menjadi alasan mengapa pihak Vocale Market mengadakan kegiatan di luar Unpar. Diharapkan kegiatan ini mampu mengundang lebih banyak masyarakat dari luar Unpar. “Kalau misalnya kami mengadakan di mall, kami bisa mendapatkan pengunjung yang lebih banyak, sehingga melibatkan pihak eksternal lebih banyak lagi,” jelasnya.

Menariknya, semua transaksi yang dilakukan dalam Vocale Market menggunakan sistem tanpa uang tunai (cashless) yang dihadirkan oleh salah satu bank pemerintah di Indonesia. Para pengunjung cukup memasang aplikasi dalam gawai pintar, melakukan top-up saldo, dan bertransaksi dengan memindai kode QR yang ada di setiap tenant.

Tidak hanya bazaar

Vocale Market juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik, seperti gelar wicara, lokakarya, dan lainnya. Selama dua hari, dua sesi Gelar Wicara mengangkat fenomena industri kreatif dan pemberdayaan lokal. Alya Nurshabrina (Miss Indonesia 2018 dan Alumnus Unpar) dan N. Miranti S. (Pendiri Satu Kelas Bandung) membagikan wawasan mereka dalam tema “Empower Through Sharing, Education and Creativity” pada hari pertama. Di hari kedua, tema “Embrace Local Finest” dibawakan oleh Jovi Adhiguna Hunter (Fashion Influencer) dan Hastjarjo Boedi Wibowo (IKKON Bekraf).

Selain gelar wicara, para pengunjung dapat mengikuti kegiatan lokakarya membuat tote bag oleh Satu Kelas Bandung. Ada pula gelar busana yang mengangkat produk-produk tenant, demo make-up oleh Emina, juga presentasi mengenai pengembangan identitas produk lewat situs laman oleh Trasher.id. Tidak lupa penampilan dari Crescendo by Unpar dan Lingkung Seni Tradisional (Listra), serta penampilan puncak oleh Elephant Kind, menambah kemeriahan acara Vocale Market 2018.

Berita Terkini

UNISBA Studi Banding ke UNPAR, Gali Struktur Organisasi dan Tata Kelola

UNISBA Studi Banding ke UNPAR, Gali Struktur Organisasi dan Tata Kelola

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Islam Bandung (UNISBA) melakukan studi banding ke Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Senin (10/2/2025). Melalui pertemuan yang dilakukan di Ruang Rapat Besar Rektorat UNPAR tersebut, tim UNISBA menggali lebih jauh bagaimana...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Apr 16, 2018

X