UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dipercaya menjadi satu dari 23 Perguruan Tinggi Dalam Negeri (PTDN) terbaik di Indonesia sebagai tujuan bagi mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan melalui jalur beasiswa internasional. Berdasarkan pengumuman hasil seleksi beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) tahun anggaran 2021, sebanyak 9 penerima beasiswa KNB akan melanjutkan studinya di UNPAR.
Pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa baru internasional melalui skema beasiswa KNB Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tertanggal 8 Juni 2021 itu secara umum berisi 268 pendaftar yang dinyatakan lolos dan menerima beasiswa KNB tahun 2021.
Beasiswa KNB merupakan bantuan keuangan yang ditawarkan Pemerintah Republik Indonesia kepada siswa internasional dari negara-negara berkembang untuk mengejar gelar Sarjana, Master, dan Doktoral di Universitas di Indonesia. Untuk tahun 2021, ada 891 program yang ditawarkan di 23 Universitas terbaik di Indonesia.
Beasiswa ini pertama kali diperkenalkan oleh Kemendikbud pada tahun 1992. Beasiswa ini awalnya melayani rencana strategis Kementerian dalam upaya pengembangan pendidikan yang lebih tinggi untuk dapat merangkul globalisasi pendidikan yang lebih baik dengan memberikan bantuan keuangan (beasiswa) ke Universitas di Indonesia yang terpilih untuk merekrut calon mahasiswa internasional dalam mendapatkan gelar pendidikan tinggi mereka di Universitas di Indonesia.
Menyadari kontribusi program yang signifikan terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) di negara-negara berkembang yang berbatasan dengan Indonesia, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memperluas cakupan program dan menambah jumlah beasiswa yang ditawarkan. Sejak 2008, Indonesia telah memberikan 1290 beasiswa kepada siswa yang datang dari 94 negara berkembang di seluruh dunia.
Menyadur pengumuman yang dikeluarkan Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, penerima beasiswa KNB tahun akademik 2021/2022, rinciannya adalah sebagai berikut. Sebanyak 25 calon penerima beasiswa KNB program Sarjana (S1); 211 calon penerima beasiswa KNB program Magister (S2); 7 calon penerima beasiswa skema AUN/Seed Net program Magister (S2); dan 25 calon penerima beasiswa KNB program Doktoral (S3).
Sementara UNPAR, di tahun akademik 2021/2022 ini akan menerima 9 mahasiswa internasional program Magister (S2) dari Rwanda, Uganda, Burundi, Afghanistan, Tanzania, dan Timor Leste. Program studi yang diambil yaitu Master of Management, Magister Manajemen, Master of Business Administration, Master of Industrial Engineering, Master of Social Science, dan Master of Civil Engineering.
DIketahui bahwa, sebelum resmi bernama program beasiswa KNB, bermula dari adanya kesadaran untuk menyediakan beasiswa bagi pelajar dari negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) yang tercetus pada pasca konferensi Kepala Negara GNB ke-10 tahun 1992, pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud membuka program beasiswa program Magister untuk pelajar dari negara anggota GNB.
Namun seiring perkembangan waktu, kata GNB tidak lagi relevan karena beasiswa juga diberikan kepada pelajar dari negara-negara berkembang non-anggota GNB sehingga digantikan menjadi beasiswa KNB. Program itu kemudian diluncurkan untuk pertama kalinya pada 2006 dengan menggandeng 15 PTDN terbaik untuk menerima mahasiswa asing yang meraih beasiswa KNB dan UNPAR termasuk di dalamnya.
Tercatat, sejak 2007 hingga 2019, sebanyak 47 mahasiswa internasional mengecap pendidikan di UNPAR melalui program ini. Dengan rincian, 36 mahasiswa internasional sudah menyelesaikan pendidikannya sementara lainnya masih melanjutkan studi. Dari rentang waktu tersebut, mahasiswa asal Timor Leste dan Madagaskar paling banyak memilih UNPAR sebagai kampus tujuan masing-masing sebanyak 9 mahasiswa. Kemudian Kamboja, Tanzania, dan Thailand masing-masing 3 mahasiswa dan lainnya berasal dari Bangladesh, Burundi, Kongo, Korea Selatan, Laos, Kenya, Myanmar, Serbia, Papua Nugini, Sierra Leone, Tajikistan, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam.
Program studi paling banyak diambil yaitu Ilmu Sosial (19 mahasiswa), Manajemen (14 mahasiswa), lalu Hubungan Internasional, Ilmu Hukum, dan Teknik Sipil masing-masing 4 mahasiswa, dan 2 lainnya memilih Administrasi Bisnis.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa selama tahun 2021 ini, pembelajaran akan dilakukan secara daring mengikuti kebijakan imigrasi yang dituangkan di Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Nomor 26 Tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Mahasiswa baru yang masih berada di luar Indonesia akan melakukan pembelajaran secara daring dari tempat asal mereka berada. Sementara kedatangan calon mahasiswa internasional tersebut ke Indonesia, menunggu sampai adanya perubahan kebijakan imigrasi.
Sebelumnya, Koordinator Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi Ditjen Dikti Drs. Endang Taryono mengungkapkan bahwa beasiswa KNB merupakan bentuk diplomasi negara Indonesia yang mencakup pendidikan, kebudayaan, sosial, dan ekonomi.
Adapun dalam rangkaian seleksi beasiswa KNB tahun ini, tercatat jumlah pendaftar beasiswa KNB tahun 2021 mencapai 2.914 pendaftar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun 2019 lalu sebesar 91,65 persen. Kemudian setelah dilakukan seleksi kelengkapan berkas, 2.122 pendaftar dinyatakan lolos. Selanjutnya, seleksi dilakukan oleh masing-masing PTDN pengelola beasiswa KNB dan diperoleh jumlah 404 pendaftar yang dinyatakan lolos. Tahap akhir, melalui rapat pleno PTDN, ditetapkan 268 pendaftar yang dinyatakan lolos dan menerima manfaat beasiswa KNB 2021. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)