UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) bersama dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Rektorat UNPAR pada Senin (19/8/2024) lalu. Kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan Gelar Inovasi Harmoni Nusantara yang dilaksanakan UKSW pada Juni lalu.
Turut hadir dari UNPAR menyaksikan penandatanganan MoU tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Henky Muljana, S.T., M.Eng.; Wakil Rektor Bidang Organisasi, Sumber Daya, dan Keuangan Gery Lusanjaya, S.E., M.T.; Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni,. Inovasi, dan Bisnis Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D.; Sekretaris Universitas Sylvia Yazid, S.IP., MPPM., Ph.D; beserta dengan jajaran lainnya.
Sebagaimana diketahui, Rektor UNPAR Prof. Ir. Tri Basuki Joewono, Ph.D. pernah turut menghadiri kegiatan Gelar Inovasi Harmoni Nusantara. Merespons keterlibatan tersebut, UKSW pun menindaklanjuti melalui program benchmarking dengan UNPAR.
Benchmarking antara kedua universitas ini memungkinkan untuk memberikan wawasan tentang kondisi dan pengalaman masing-masing universitas dalam berbagai aspek tata kelola perguruan tinggi. Selain itu, diharapkan juga kerja sama ini dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara UNPAR dan UKSW.
Hal tersebut pun turut dilanjutkan dengan pembahasan yang dilakukan bersama dengan Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak.,. Melalui kata sambutannya, dirinya memaparkan lebih lanjut tindak lanjut dari benchmarking ini khususnya terkait konser bersama sebagai gerakan sosial.
“Kami mohon berkenan Pak Rektor menerima usulan-usulan yang sudah kami sampaikan. Nantinya setelah kunjungan ini, lebih lanjut teman-teman dekan akan berkomunikasi dengan dekan di UNPAR sekaligus gagasan untuk konser bersama yang kita tindaklanjuti sebagai gerakan sosial,” tutur Rektor UKSW.
Dirinya pun memaparkan bahwa hasil dari konser gerakan sosial tersebut akan didonasikan kepada mereka yang membutuhkan.
“Bersuara pada bangsa dan negeri ini, kita sebagai kampus Kristen-Katolik akan berupaya berpihak kepada kaum yang masih membutuhkan. Harapan kami, gerakan sosial ini bisa menjadi teladan bagi kampus-kampus lain. Apapun yang kami konserkan nanti, kami harap bisa memiliki celengan kasih yang hasilnya akan kita donasikan kepada saudara-saudara di tempat-tempat yang masih terkena stunting, miskin, dan membutuhkan tangan kita,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rektor UKSW berharap bahwa kerja sama ini bisa berkembang dan tidak hanya berakhir di meja.
“Tentu saja kerja sama ini kami harapkan tidak berakhir di meja, karena kami bersuara yang sama di setiap pertemuan asosiasi. UNPAR bertumbuh, kami juga bertumbuh,” ujar Rektor UKSW.
Di sisi lain, Rektor UNPAR Prof. Ir. Tri Basuki Joewono menyatakan bahwa nyatanya UKSW memiliki banyak kesamaan. Hal ini pun merupakan hal positif dalam kerja sama antar dua universitas ini.
“Berbicara tentang kerja sama, seringkali kita mencari kesamaan. Tapi kalau dilihat, ini tidak perlu dicari. Memang kita memiliki banyak kesamaan seperti bagaimana cita-cita UNPAR dan Dies Natalis yang berdekatan. Menarik bahwa banyak hal yang basisnya sama,” ucap Rektor UNPAR.
Rektor UNPAR pun turut mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang dilakukan dan ide yang telah disampaikan.
“Terima kasih banyak ibu dan tim dari UKSW. Mari kita memulai dan mengembangkan hal-hal,” tuturnya. (KTH-Humas UNPAR)