UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menandatangani Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) bersama PT Oneject Indonesia, Rabu (14/6/2023) lalu. Kolaborasi tersebut diharapkan membawa dampak signifikan mulai dari program magang hingga pengembangan Pusat Pembelajaran/Akademi Oneject.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D. dan Director of Operation and Development Oneject Indonesia Edwin Yahya. Dalam giat tersebut turut hadir pula di antaranya Wakil Rektor Bidang Akademik UNPAR Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNPAR C. Harimanto Suryanugraha, OSC, Drs., SLL. Lalu Kepala LPPM UNPAR Dr. Henky Muljana, S.T., M.Eng. dan Dekan Fakultas Teknologi Industri UNPAR Dr. Thedy Yogasara, ST., M.Eng.Sc.
Sementara dari Oneject Indonesia, penandatanganan MoU turut dihadiri oleh HR&GA Manager Andrie Mallisa; HR Consultant Erik Bahri; dan Recruitment Specialist Vania Lorrayne.
Rektor Mangadar berharap, melalui kerja sama ini bisa memberikan manfaat bagi kedua belah pihak sehingga prinsip mutual benefit berdampak signifikan bagi pengembangan UNPAR maupun Oneject ke depannya dalam rangka pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.
“Sudah saat memang bisa terlibat langsung dalam usaha bersama yang bisa mendukung proses pembelajaran di perguruan tinggi dan memastikan lulusan siap terjun ke dunia kerja.supaya perguruan tinggi tidak hanya menjadi menara gading tapi pelaku yang aktif membangun SDM, itu yang menjadi harapan kami ke depannya,” ujar Rektor.
Sementara itu, Director of Operation and Development Oneject Indonesia Edwin Yahya pun menuturkan agar kerja sama yang terjalin antara UNPAR dan Onejet dalam kerangka besar pelaksanaan Tridarma bisa membawa dampak signifikan. Hal itu sejalan pula dengan semangat program Kampus Merdeka yang menjadi bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Pelaku Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dinilai memerlukan kerja sama dengan perguruan tinggi. Universitas bisa mengidentifikasi secara persis apa kebutuhan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Mulai dari tempat belajar, magang, penelitian dan sebagainya sebagaimana dalam lingkup Tridarma Perguruan Tinggi.
“Pada akhirnya harapan kami indonesia menjadi negara yang memiliki fasilitas healthcare yang baik. Kami bukan akademisi, tapi bagaimana merealisasikan kerjasama ini sebagai stepping stone bagi kami Oneject indonesia dalam langkah maju bersama,” tuturnya. (JES-Humkoler UNPAR)