UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menyelenggarakan Internal Info Session mengenai Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024 melalui platform Zoom Meeting, Jumat (19/1/2024). Program beasiswa ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).
Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) bertujuan mendukung mahasiswa Indonesia dalam menjalani satu semester di universitas-universitas terkemuka dan industri-industri terpercaya di luar negeri. Program ini menawarkan dua skema, yaitu Sarjana dan Vokasi, dengan tujuan membuka wawasan mahasiswa terhadap keragaman akademik dan budaya internasional.
IISMA menyediakan tiga jalur seleksi, yakni Reguler, Afirmasi, dan Co-Funding. Jalur Reguler memberikan beasiswa penuh dari Kementerian Pendidikan, Pendidikan, Riset, dan Teknologi. Jalur Afirmasi ditujukan bagi mahasiswa penerima Bidikmisi atau KIP-K, serta mahasiswa di daerah tertinggal. Sementara itu, jalur Co-Funding merupakan bagian dari Program Kampus Merdeka, menggunakan skema pendanaan parsial antara pemerintah dan mahasiswa.
Program IISMA didasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu internasionalisasi, adaptasi terhadap Industri 4.0, dan konsep Merdeka Belajar. Melalui program ini, mahasiswa dapat mempelajari budaya dan kebiasaan di negara tujuan, sambil mengembangkan kompetensi seperti sense-making, novel and adaptive thinking, serta transdisciplinarity.
IISMA menjalin kemitraan dengan sejumlah universitas di luar negeri setiap tahun, dengan data menunjukkan peningkatan jumlah mitra dan mahasiswa yang berpartisipasi dari tahun ke tahun.
Cakupan beasiswa IISMA mencakup biaya pendaftaran dan pendidikan, asuransi kesehatan, tunjangan hidup, biaya penerbangan dan VISA, serta dana darurat. Hal ini memberikan dukungan finansial yang komprehensif bagi mahasiswa penerima beasiswa.
Proses seleksi IISMA dilakukan secara bertahap, dimulai dari sesi informasi pada Desember 2023 hingga proses pelaporan pada Maret 2025. Tahapan ini melibatkan registrasi, seleksi dokumen, uji kewarganegaraan, wawancara, hingga pengumuman penerima beasiswa.
Bagi mahasiswa Sarjana, tersedia 20 mata kuliah dari setiap universitas mitra yang dapat dipilih, sementara mahasiswa Vokasi memiliki 4 hingga 6 mata kuliah yang menawarkan pengalaman kolaboratif dengan industri. Program Vokasi diarahkan bagi mahasiswa D3 dan D4/Sarjana Sains Terapan dari Perguruan Tinggi Vokasi.
Persyaratan umum IISMA 2024 mencakup usia maksimal 24 tahun, merupakan WNI tanpa status berkewarganegaraan ganda, dan aktif berkuliah dengan IPK minimum 3.0. Persyaratan khusus diterapkan untuk mahasiswa Sarjana dan Vokasi, termasuk skor minimum English Proficiency Test (EPT).
Pendaftaran dimulai pada 23 Januari hingga 14 Februari 2024, melibatkan pencarian informasi Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) dan mata kuliah yang diinginkan, pengajuan surat rekomendasi dari UNPAR, dan pengisian formulir aplikasi online. Proses seleksi melibatkan tahapan berkas dan wawancara daring, serta persiapan keberangkatan ke PTLN pilihan.
Dokumen yang perlu disertakan untuk pendaftaran melalui UNPAR mencakup bukti EPT, CV, transkrip akademik terbaru, kartu mahasiswa, kartu identitas, foto, dan salinan paspor.
Selain itu, terdapat diskusi Learning Agreement yang harus dilakukan dengan Ketua Program Studi dari masing-masing program studi. Hal tersebut dilaksanakan dengan mencari informasi mengenai PTLN dan mata kuliah yang diinginkan, lalu menghubungi Kaprodi untuk merinci kesepakatan.
Informasi lebih lanjut mengenai seleksi IISMA 2024 dapat diakses melalui akun Instagram Directorate of International Affairs, Partnership, and Alumni UNPAR, @io_unpar. (NAT-Humas UNPAR)
