Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia H.E. Mr. Paul Grigson pada Selasa (15/8) bertempat di Gedung Rektorat Unpar. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda visitasi singkat Kedutaan Besar Australia ke Jawa Barat untuk bertemu dengan para pemimpin daerah, akademisi dan alumni Australia yang bekerja di berbagai sektor, termasuk di industri digital dan kreatif.
Kunjungan Mr. Paul beserta tim dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta disambut oleh Rektor Unpar Mangadar Situmorang Ph.D beserta jajarannya, serta sejumlah mahasiswa Australia yang sedang belajar di Unpar.
Kepala Bagian Kerja Sama Kantor Internasional dan Kerjasama (KIK) Unpar Ratih Indraswari S.IP., MA mengawali pertemuan dengan presentasi singkat terkait internasionalisasi Unpar, berikut dengan sejumlah kegiatan/program internasional yang diikuti dan diselenggarakan Unpar.
Rektor Unpar mengatakan bahwa sebagian besar dosen di Unpar merupakan alumni universitas Australia di antaranya Curtin University, Flinders University, Queensland University, dan lainnya.
Sebagai salah satu universitas tertua di Indonesia, lanjut Mangadar, Unpar memiliki kekuatan untuk memberikan pelayanan pendidikan tinggi tidak hanya kepada mahasiswa yang berasal dari Bandung, Jawa Barat namun juga daerah lainnya di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua.
Kepada tamu yang hadir, Mr. Paul mengungkapkan perasaan senangnya dapat berkunjung ke Unpar. “I’m happy… Thank you and congratulations to Unpar for the cooperation between Australia and Indonesia”, ujarnya. Beliau juga memberikan paparan singkat mengenai kerja sama antara Indonesia dengan Australia di bidang pendidikan khususnya pendidikan tinggi.
Lebih lanjut, sebagai salah satu tuan rumah bagi sejumlah mahasiswa Australia yang sedang belajar di Indonesia dalam New Colombo Plan Mobility Program, Unpar mengenalkan nilai-nilai keberagaman dan pluralisme dalam proses pembelajarannya.
“Diversity is very important, education system (here) is very well, the quality, (also) different methods of teaching…”, imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, kepada Bapak Dubes, beberapa mahasiswa Australia yang sedang mengikuti semester-based program di Unpar serta mahasiswa Unpar membagikan testimoni mereka terkait pengalaman student exchange program Australia-Indonesia.