UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) luncurkan dua buku yang mengisahkan perjalanan dari Kampus Parahyangan sebagai bagian dari Dies Natalis ke-70 UNPAR pada Jumat (17/1/2025) lalu. Kedua buku tersebut adalah Refleksi 70 Tahun UNPAR, serta Spiritualitas dan Nilai Dasar UNPAR.
Buku Refleksi 70 Tahun UNPAR memuat rekam jejak perjalanan universitas dari masa lalu hingga saat ini, sekaligus merangkum harapan dan cita-cita Unparian untuk UNPAR ke depan. Di sisi lain, buku SINDU merupakan rangkuman catatan yang menggali dan memperdalam nilai-nilai dasar yang telah menjadi bagian dari kehidupan akademik dan spiritual di UNPAR. Buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi, refleksi, serta pedoman bagi civitas academica dan masyarakat luas dalam mengupayakan nilai-nilai kebaikan.
Dalam kata sambutannya, Romo Thomas Kristiatmo menyampaikan bahwa gagasan pembakuan SINDU sudah lama muncul. Semakin lama, kebutuhan akan pemahaman yang lebih komprehensif semakin mendesak, sehingga pada Dies Natalis ke-70 ini, terbitlah buku SINDU dengan judul “Love, Diversity, and Humanity” yang dapat diakses oleh semua orang.
Ketika dirumuskan dalam versi singkat lalu diberi judul ‘Love, Diversity, and Humanity’, diharapkan SINDU ini bisa mudah diingat untuk kemudian dihidupi. Cita-citanya tentu saja tidak hanya dihidupi di lingkungan UNPAR, tetapi juga menjadi tawaran nilai untuk masyarakat luas,” ucap Romo Thomas.
Senada dengan hal tersebut, Romo R.F. Bhanu Viktorahadi, Pr., juga turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim penyusun buku, narasumber, dan para penulis.
“Limpah terima kasih dan apresiasi kepada para narasumber, penulis-penulis yang ada di dalam buku tersebut. Para penulis merangkai pengalaman pengalaman nyata, pengalaman iman, gagasan, dan inspirasi demi kemajuan UNPAR dengan sangat baik sehingga kami tim penyusun sekadar bertugas menjahitnya supaya menjadi bunga rampai yang utuh,” ucap Romo Bhanu. (KTH-Humas UNPAR)
