UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) meluluskan 48 mahasiswa Program Studi Program Profesi Insinyur (PS-PPI) dalam Upacara Wisuda PPI Tahun Akademik 2023/2024. Upacara Wisuda tersebut diselenggarakan di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) UNPAR, Sabtu (4/5/2024).
Ketua PS-PPI UNPAR Ir. Tony Handoko, S.T., M.T., IPM. mengatakan pada Semester Ganjil 2023/2024, PS-PPI UNPAR telah melaksanakan kegiatan akademik mulai 13 September 2023 hingga 6 Januari 2024 untuk jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Kegiatan ini diisi dengan materi tentang UU Keinsinyuran, Kode Etik dan Etika Profesi, Profesionalisme, dan K3. Serta diskusi tentang proses asesmen.
“Pada tanggal 17 Februari 2024, PS-PPI UNPAR telah menyelenggarakan yudisium yang diikuti oleh 48 orang mahasiswa dan hasilnya menyatakan semua telah menyelesaikan kewajiban dalam Program Profesi Insinyur UNPAR sehingga dinyatakan lulus untuk mengikuti proses pelantikan insinyur pada hari ini,” tuturnya.
48 wisudawan tersebut terdiri dari Kejuruan Arsitektur 3 orang; Kejuruan Teknik Kimia 3 orang; Kejuruan Teknik Industri 6 orang; Kejuruan Teknik Elektro 1 orang; dan Kejuruan Teknik Sipil 35 orang. Dengan demikian, PS-PPI UNPAR telah memiliki total 496 lulusan insinyur.
Khusus pelantikan hari ini, dirangkai dengan adanya kegiatan Seminar Keinsinyuran dengan tema Peranan Insinyur dalam Pengembangan Inovasi Teknologi, Keselamatan, dan Lingkungan yang Berkelanjutan yang telah dilakukan Jumat 3 Mei 2024. Seminar tersebut merupakan kolaborasi antara Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Jawa Barat, Program Profesi Insinyur UNPAR, PT. Indonesia Asahan Aluminium, dan Perkumpulan Ahli Pengkaji Teknis Indonesia (PAPTI) dan dihadiri oleh dosen, mahasiswa, wisudawan, alumni, dan praktisi
“Kami mengucapkan selamat bagi para lulusan yang dilantik hari ini dan mendoakan semakin sukses dalam menjalankan peran insinyur di kancah nasional maupun internasional,” tuturnya.
Rektor UNPAR Prof. Tri Basuki Joewono pun menyampaikan apresiasinya terhadap 48 insinyur baru lulusan UNPAR. Sebagai insinyur kita telah dilengkapi dengan sejumlah pengetahuan dan kompetensi berguna untuk berkarya dan membuat perubahan, merancang, mengembangkan, bahkan mengubah kemapanan yang ada saat ini.
Di sisi lain, dunia dan lingkungan menawarkan berbagai kesempatan menunjukkan kebutuhan, mengajak keterlibatan untuk memperbaiki dan dunia mengharapkan perhatian juga keberpihakan para insinyur.
“Sebagai insinyur lulusan UNPAR, maka kita dilahirkan untuk mewujudkan Sesanti UNPAR yaitu Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti yang artinya ‘Berdasarkan Ketuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat’. Kita dilahirkan dari pribadi komunitas akademik humanum yang mengembangkan potensi lokal hingga ke tataran global demi peningkatan martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan. Maka tantangan selanjutnya adalah akan berperan menjadi insinyur yang bagaimana?,” ujar Rektor.
Dunia saat ini membutuhkan karya dan peran serta sebagai manusia sekaligus insinyur yang membuat perbedaan. Kita ditantang untuk menjadi tidak biasa-biasa saja dan menghasilkan karya yang berguna, bermakna, berdampak dan memberi hidup perbedaan signifikan.
“Ibu/Bapak sekalian selamat berkarya menghasilkan karya-karya besar yang berguna, bernilai dan berdampak. Selamat menempuh perjalanan mengubah dunia,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Bambang Goeritno, M.Sc., MPA., IPU., APEC Eng. dalam sambutannya menyampaikan UNPAR telah menyiapkan wadah/fasilitas untuk mendidik para calon insinyur. Ini merupakan suatu kehormatan dan apresiasi yang tinggi kepada UNPAR. UNPAR, lanjutnya, telah menunjukkan konsistensi untuk melahirkan para insinyur sejalan dengan UU.
“Serta berusaha untuk mewujudkan tanggung jawab dan kontribusinya kepada bangsa dan negara melalui insinyur-insinyur yang akan dan telah dihasilkan UNPAR,” ucapnya. (NAT-Humas UNPAR)
