UNPAR.AC.ID, Bandung – Rektor Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Mangadar Situmorang, Ph.D. melantik 1.281 wisudawan/wisudawati dalam Upacara Wisuda II Tahun Akademik 2021/2022, di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) UNPAR, 18-19 November 2022. Pasca pandemi Covid-19, UNPAR secara perdana kembali menggelar Upacara Wisuda secara offline 100 persen.
Adapun rincian dari 1.281 wisudawan/wisudawati tersebut adalah lulusan D3 pada Program Vokasi dan Profesi (PVP) 25 orang, S1 Fakultas Ekonomi 231 orang, S1 Fakultas Hukum 140 orang, S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 274 orang, S1 Fakultas Teknik 212 orang, S1 Fakultas Filsafat 19 orang, S1 Fakultas Teknologi Industri 238 orang, S1 Fakultas Teknologi Informasi dan Sains 74 orang. Kemudian S2 sebanyak 62 orang dan S3 berjumlah 6 orang.
Meski berlangsung full offline, Upacara Wisuda II TA 2021/2022 berlangsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Seluruh wisudawan/wisudawati beserta orang tua atau wali/pendamping yang hadir diwajibkan telah melakukan vaksinasi booster Covid-19 dan status Hijau di PeduliLindungi. Tak hanya itu, Satgas Covid-19 UNPAR menyediakan layanan tes Antigen. Upacara pelantikan yang digelar 2 hari pun dibagi menjadi 5 sesi untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Dalam pidato sambutannya, Rektor Mangadar mengatakan bahwa tak mudah menyelesaikan studi di tengah situasi Covid-19. Rektor pun mengapresiasi atas segala upaya dan kerja keras wisudawan/wisudawati yang konsisten menyelesaikan studi di UNPAR..
“Ada ketidakpastian baik secara sosial politik maupun juga ekonomi. Bagaimana kita menghadapi situasi yang serba tidak pasti? Tentunya kita harus terbuka untuk mengembangkan diri dan terus mengupayakan pengetahuan dan keterampilan baru dengan sikap terbuka dan terus belajar,” tutur Rektor.
Tak sekadar menyelesaikan studi dengan baik, pengakuan atas gelar yang telah dicapai tersebut juga menjadi bentuk pertanggungjawaban bagi publik. Para wisudawan/wisudawati pun diminta tetap menjaga integritasnya.
Menurut Rektor, meski telah menyelesaikan studi, para wisudawan diminta tetap mengasah kemampuan. Menjadi pribadi pembelajar seumur hidup, memiliki kemampuan beradaptasi, terbuka terhadap berbagai pemikiran yang berbeda, selalu berusaha mengembangkan kemampuan dan potensi diri serta membangun jejaring.
Sejalan dengan Sesanti UNPAR “Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti” (Berdasarkan Ketuhanan Menuntut ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat), para lulusan UNPAR diharapkan tidak sekadar memiliki intelektualitas, namun mengimplementasikan ilmunya untuk kepentingan masyarakat.
“Terus bina relasi sosial, persaudaraan, persahabatan, jejaring yang positif, sehat, santun, dan bertanggung jawab. Apa yang dipelajari selama ini di UNPAR adalah bekal awal. Pengetahuan di luar sana jauh lebih banyak. Tantangan juga tak jauh lebih sulitnya. Kembali ke masyarakat untuk mengabdikan pengetahuan yang didapatkan, keterampilan yang sudah diasah selama ini, serta pengembangan sikap-sikap budi pekerti,” ujar Rektor.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T. pun menyampaikan selamat atas upaya UNPAR yang konsisten menghasilkan lulusan-lulusan yang unggul. Samsuri pun menyampaikan apresiasinya atas kinerja UNPAR sebagai kampus berkualitas dan taat asas.
“Sebagai kampus yang terakreditasi Unggul dan kampus yang mengedepankan taat asas, seluruh wisudawan/wisudawati telah dilaporkan lulusannya dan telah mendapatkan penomoran ijazah secara nasional. Tetaplah menjadi kampus yang berkualitas dan taat asas,” ucapnya.
Samsuri pun mengatakan bahwa para wisudawan patut berbangga menjadi lulusan salah satu Universitas terbaik di Jawa Barat bahkan di Indonesia. Dia juga berpesan agar kompetensi yang didapatkan selama UNPAR terus diasah dengan kemauan dan kemampuan belajar sepanjang hayat.
“Kepada wisudawan/wisudawati yang saya banggakan, tetaplah belajar sepanjang hayat, tetap optimis dan selalu bekerja keras dalam menempuh kampus kehidupan. Serta menjadi insan yang berbudi pekerti luhur, santun dalam perkataan dan perbuatan, selalu rendah hati dan juga menghormati sesama,” tuturnya. (JES/KTH-Humkoler UNPAR)
