UNPAR Kukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Akuntansi Keberlanjutan

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) kembali menambah satu Guru Besar, yaitu Prof. Dr. Paulina Permatasari, SE., M.Ak., CMA., CSRS., CSRA dalam Bidang Ilmu Akuntansi Keberlanjutan. Pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat UNPAR pada Jumat (31/1/2025) lalu di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) UNPAR. 

Melalui paparannya yang berjudul ‘Empowering Indonesia MSMEs towards a Sustainable Future’, Prof. Paulina menyatakan bahwa jumlah Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) atau yang dikenal dengan sebutan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia jumlahnya sangat banyak  hingga mencapai 60% dari Gross Domestic Product (GDP) Indonesia. Oleh karena itu, dirinya menyampaikan bahwa UMKM memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia.

“Sektor ini menjadi sangat krusial, terutama akan menjadi backbone dalam perekonomian negara kita,” ujar Prof. Paulina.

Berbicara mengenai masa depan dari UMKM di Indonesia, Prof. Paulina menyampaikan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama dengan United Nations Development Programme (UNGP) telah membuat ‘Strategic Foresight’ yang memaparkan lima driver yang dapat membentuk future landscape di Indonesia, meliputi:

  • Climate Change: The Race Against Time 
  • The Rise of Emerging Sectors and Shift in Consumer Preferences
  • Tech and Business New Ways or Working
  • Increasing International Sustainable Economic Partnership
  • Precarious Work in the Gig Economy

“Untuk fokus yang kami lakukan dalam penelitian dan kegiatan pengabdian pada masyarakat, kami fokus pada climate change, international sustainable economic partnership, dan emerging sectors and shift in consumer preferences,” tuturnya. 

Prof. Paulina menjelaskan bahwa sustainability sendiri merupakan irisan dari tiga lingkaran, yakni profit, people, dan planet. Dirinya menambahkan bahwa sustainability juga memiliki keterkaitan erat dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi tujuan hampir seluruh negara di dunia.

“Definisinya, bagaimana berupaya untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang tanpa mengorbankannya karena konsumsi kita saat ini,” jelas dirinya.

Prof. Paulina menjelaskan bahwa negara Indonesia sendiri tampak serius mendukung SDGs. Hal ini dibuktikan dari banyaknya keputusan dan peraturan regulasi pemerintah yang secara khusus mendampingi dan mengawal penerapannya di Indonesia.

Dalam konteks UMKM, Prof. Paulina menyampaikan hubungannya dengan sustainable business yang secara sederhana memiliki tugas sebagai berikut:

  • memprioritaskan pada integrasi dari ekonomi, sosial, dan lingkungan. 
  • fokus meminimalkan dampak negatif khususnya terhadap bumi dan masyarakat
  • menerapkan green business
  • menciptakan satu positive impact bagi para pemangku kepentingan dan berupaya untuk mencapai 3Ps.

“Tren-tren yang berhubungan dengan sustainable business kita melihat saat in banyak sertifikasi, salah satunya adalah Big Certified Corporation, yang mengukur dampak akibat suatu kegiatan dari organisasi atau perusahaan terhadap isu lingkungan maupun sosial,” tuturnya.

Prof. Paulina pun mengajak individu ataupun organisasi bisa menerapkan sustainability dari hal yang sederhana. 

“Baik itu berupaya mengurangi penggunaan plastik, mengolah limbah, ataupun kegiatan lainnya dalam konteks memberdayakan masyarakat. Itu yang mungkin kita bisa sama-sama mencoba untuk bisa menerapkan makanya berkaitan dengan sustainability ini suatu gerakan yang bisa dilakukan oleh banyak pihak dan seluruh pemangku kegiatan,” ajak dirinya.

Lebih lanjut, dirinya juga menjelaskan terkait penyusunan pelaporan, yakni sustainability reporting. Secara sederhana, Prof. Paulina menjelaskan bahwa sustainability reporting adalah laporan yang menceritakan tentang apa yang sudah dilakukan perusahaan dalam konteks mengintegrasikan konsep keberlanjutan. 

“Secara definisi dari Global Reporting Initiative (GRI), itu me-refer bagaimana kegiatan upaya untuk bisa mendokumentasikan atau menceritakan apa yang perusahaan atau organisasi lakukan berkaitan dengan dampak atas ekonomi, lingkungan dan sosial dari aktivitas bisnisnya,” jelas Prof. Paulina. 

Kembali ke UMKM, Prof. Paulina menyampaikan bahwa ada tantangan khususnya terkait dengan transparansi maupun kurangnya pemahaman berkaitan dengan keberlanjutan. Oleh karena itu, dirinya bersama tim melakukan:

  • Assistance Program for Developing a Sustainability Report/Sustainability Company Profile: program pendampingan bersama dengan Kementerian Perdagangan, Kementrian Perindustrian, GRI, dan Business Export Development Organization (BEDO).
  • Strategis Project to Accelerate Increasing Competency, Competitiveness, and Resilience of SMEs Business through Sustainability Reporting to Face the Era of Sustainable Global Business to Support the Achievement of Sustainable Development Goals: penelitian dengan hibah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).  

“Sampai saat ini, kami sudah membantu mendampingi sekitar 200 UKM dan mudah-mudahan ke depan akan menjadi program yang rutin di program studi Akuntansi UNPAR,” (KTH-Humas UNPAR)

Berita Terkini

UNISBA Studi Banding ke UNPAR, Gali Struktur Organisasi dan Tata Kelola

UNISBA Studi Banding ke UNPAR, Gali Struktur Organisasi dan Tata Kelola

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Islam Bandung (UNISBA) melakukan studi banding ke Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Senin (10/2/2025). Melalui pertemuan yang dilakukan di Ruang Rapat Besar Rektorat UNPAR tersebut, tim UNISBA menggali lebih jauh bagaimana...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Feb 3, 2025

X