UNPAR Kukuhkan 2 Guru Besar Hari Ini, Profesor Bidang Ilmu Rekayasa Sistem dan Rekayasa Produk Polimer

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung mengukuhkan dua Guru Besar (Gubes) hari ini, Rabu (7/8/2024) di Auditorium PPAG UNPAR. Kedua profesor tersebut yaitu Prof. Dr. Ir. Bagus Made Arthaya, M.Eng. dan Prof. Dr. Ir. Henky Muljana, S.T., M.Eng.

Mekatronika: Perannya Dalam Pengembangan Produk ‘Cerdas’ di Masa Depan

Riset yang digeluti oleh Prof. Dr. Ir. Bagus Made Arthaya, M.Eng. utamanya adalah perancangan produk mekatronika. Dimana suatu produk mekatronika dirancang dengan teliti dan hati-hati agar dapat berfungsi dengan baik dan mampu mendukung suatu proses produksi maupun kegiatan produktif lainnya.

“Saya tertarik dengan bidang mekatronika sejak berkuliah di ITB dahulu. Saya sangat tertarik untuk membuat alat-alat yang dapat mendukung suatu kegiatan produktif apapun. Alat-alat harus mudah digunakan dan mudah juga dibuat. Dengan perkembangan teknologi elektronika dan komputer yang sangat pesat, maka kesukaan pada elektronika dan pemrograman menjadi bidang ilmu dalam mekatronika yang semakin menarik bagi saya,” ujar Prof. Bagus yang juga dosen Teknik Mekatronika di Fakultas Teknologi Industri UNPAR itu.

Prof. Bagus meyakini dirinya cukup mampu berpikir secara insan mekatronika. Mengapa demikian? Karena bidang mekatronika harus dikelola dan dikembangkan oleh para insinyur mekanika atau mesin, elektro, dan informatika. Namun, mereka harus mampu juga berpikir secara mekatronika, berpikir secara lengkap. Keserasian ini akan membuat seorang insan mekatronika lebih mampu menyiapkan sistem mekatronika yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya.

Pengalaman setelah belajar di KU Leuven Belgia, semakin membuat dirinya tertarik akan cara kerja teknologi yang dapat membantu memperbaiki kehidupan manusia. Sebagai tenaga pengajar dan pendidik di UNPAR, dirinya pun selalu terpanggil untuk mengajak generasi muda, khususnya di Teknik Mekatronika UNPAR, agar jangan meninggalkan dunia teknologi, khususnya di bidang yang menerapkan ilmu mekatronika.

“Setelah lulus serta mampu menyelesaikan 144 SKS dan selesai sebagai seorang sarjana Teknik Mekatronika, sayang sekali bila perjuangan yang berat itu diabaikan begitu saja dan tidak melanjutkan karier di bidang mekatronika atau ilmu lain yang masih terkait. Kemampuan dalam mekatronika memberikan kesempatan kepada setiap alumni mekatronika untuk berkiprah di hampir seluruh bidang kehidupan,” ucapnya.

Sejalan dengan Tridarma, keterlibatan bidang mekatronika pun masuk ke ranah pengabdian kepada masyarakat tentunya. Saat ini dirinya terlibat dalam proses perancangan suatu sistem penyiraman otomatis pada greenhouse di suatu kawasan perkebunan sayuran di Cibodas, Lembang. 

Kegiatan pengabdian masyarakat lainnya adalah keterlibatan dirinya dalam proses perancangan bangunan arsitektur kinetik, yaitu suatu sistem kinematika yang mampu menghasilkan berbagai macam gerakan yang dibutuhkan pada suatu bangunan arsitektur yang dirancang khusus untuk itu.

Suatu saat suasana ini (mekatronika,red) akan membuat suatu fenomena yang sangat menarik,” tutur Prof. Bagus.

Rekayasa Produk Polimer: Penerapan Prinsip Kimia Hijau dan Kimia Sirkular dalam Pengembangan Produk Polimer Berkelanjutan

Bagi Prof. Dr. Ir. Henky Muljana, S.T., M.Eng., rekayasa produk polimer menjadi penting, terutama berkaitan dengan begitu tingginya penggunaan polimer, tak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. 

“Problem utama dari penggunaan polimer adalah bahwa kebanyakan polimer diproduksi menggunakan turunan minyak bumi sebagai bahan baku. Problem lain selain semakin terbatasnya minyak bumi yang ada di alam, kebanyakan polimer yang dihasilkan saat ini tidak biodegradable atau tidak dapat didaur ulang sehingga kita sama-sama merasakan banyaknya sampah, khususnya sampah plastik hasil konsumsi banyak proses yang tersebar di alam ini menjadi problem yang ketiga.” tutur Prof. Henky yang juga merupakan dosen Teknik Kimia di Fakultas Teknologi Industri UNPAR.

Menurut dia, pentingnya rekayasa produk polimer adalah untuk memastikan semua polimer yang kita gunakan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam tahapan sintesa di industri tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan (dapat didaur ulang/dapat terurai secara alami).

“Melanjutkan pentingnya rekayasa produk polimer, satu kata kunci yang harus kita perhatikan adalah sustainability. Di dalam sustainability, kita bisa bicara banyak hal, misalnya circularity, di mana polimer harus bisa didaur ulang. Selain itu tadi, kita harus pastikan bahwa modifikasi polimer menggunakan bahan baku yang renewable,” ujarnya.

Lebih lanjut, PR (pekerjaan rumah,red) yang harus diselesaikan terkait rekayasa produk polimer masihlah sangat banyak. Seperti kita ketahui bersama, saat ini sampah plastik sebagai limbah itu juga belum tertangani, sampah-sampah industri juga belum tertangani, sehingga ke depan kita perlu tetap memastikan dan lebih peka terhadap persoalan yang ada di lapangan. 

“Saat ini fokus yang hendak saya lakukan adalah bagaimana kita bisa mencari alternatif katalis di dalam suatu proses industri, yang ketika katalis itu selesai digunakan, itu masih bisa kita daur ulang dan bisa kita reprocessing termasuk juga mengurangi sampah dari katalis tersebut,” ucap Prof. Henky.

Gelar Guru Besar pun tak membuatnya berpuas diri, dirinya masih perlu melakukan berbagai terobosan terkait pemanfaatan polimer-polimer yang ada. Sembari terus memastikan bahwa ketika itu digunakan harus sustainable, recyclable, dan menggunakan bahan baku yang renewable

“Tambahan riset lainnya yang perlu dan akan saya lakukan di masa mendatang adalah bagaimana upgrading biopolimer seperti pati dan bahan lain berbasis kitosan yang tentunya juga memiliki potensi ketika kita manfaatkan untuk melakukan atau digunakan sebagai bahan substitusi polimer-polimer yang berbasis bahan baku tidak dapat diperbarui,” tuturnya. (KTH-Humas UNPAR)

Berita Terkini

Tracy Tardia Terpilih Menjadi Ketua IKA UNPAR Periode 2024-2027

Tracy Tardia Terpilih Menjadi Ketua IKA UNPAR Periode 2024-2027

UNPAR.AC.ID, Bandung - Tracy Tardia terpilih menjadi Ketua Ikatan Alumni Universitas Katolik Parahyangan (IKA UNPAR) periode 2024-2027 secara aklamasi pada Kongres VII IKA UNPAR, Sabtu (7/9/2024) lalu. Alumni Manajemen UNPAR itu mengungkapkan bahwa di era...

UNPAR Resmi Terima SK Penyatuan STKIP Surya

UNPAR Resmi Terima SK Penyatuan STKIP Surya

UNPAR.AC.ID, Bandung – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya resmi bersatu ke Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR). Izin penyatuan tersebut diterima Anggota Pengurus Yayasan UNPAR lr. lwan Supriadi dan Rektor UNPAR Prof. Tri Basuki Joewono dari...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Agu 7, 2024

X