UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menerima kunjungan dari Curtin University yang berlokasi di Miri, Sarawak, Malaysia. Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung 0 UNPAR pada Rabu (7/6/2023), dibahas rencana sekam mobilitas terbaru untuk mahasiswa UNPAR dengan keuntungan berupa International Credits Transfer (ICT).
Dari UNPAR, turut hadir Kepala Kantor Internasional dan Kerjasama (KIK) UNPAR Sylvia Yazid, Ph.D, Dekan Fakultas Teknologi Industri Dr. Thedy Yogasara, S.T. M.Eng.Sc., Kepala Program Studi Teknik Kimia Dr. Tedi Hudaya, S.T., M.Eng.Sc. serta lainnya.
Curtin University Malaysia sendiri merupakan merupakan kampus cabang dari Curtin University yang terletak di Australia. Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka, Curtin University Malaysia juga menyediakan sarana, prasarana, serta program untuk para mahasiswanya.
Merujuk pada laman tk.unpar.ac.id, Curtin University Malaysia sendiri pernah mengunjungi Teknik Kimia UNPAR di tahun 2019 silam. Selain itu, Teknik Kimia UNPAR juga telah menjalin kerja sama yang ditandai oleh penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 2021 dan Memorandum of Agreement (MoA) pada 2022 lalu. Beberapa bentuk kerjasama yang telah dilakukan adalah pendidikan dan penelitian bersama; pertukaran dosen, mahasiswa, dan materi akademik; serta organisasi konferensi akademik dan ilmiah bersama.
Lebih lanjut, rencana skema mobilitas terbaru memungkinkan empat mahasiswa Teknik Kimia UNPAR ke Curtin University Malaysia dengan hibah ICT. Hibah ini sendiri didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia (Kemendikbudristek) dalam bentuk pencakupan sebagian besar pendanaan untuk skema ini.
Selain itu, Curtin University Malaysia juga menginisiasi kerjasama lain antara Teknik Kimia UNPAR seperti program non-gelar merdeka belajar, International Undergraduate Program (IUP), peluang publikasi kerjasama riset serta beasiswa Ph.D. yang diperuntukkan kepada alumni UNPAR.
Berbicara mengenai skema mobilitas, Sylvia Yazid mengungkap bahwa UNPAR juga memiliki program tahunan International Student Conference (ISC) yang dapat diikuti oleh mahasiswa internasional khususnya universitas partner UNPAR. Program ini dikatakan dirinya serupa dengan summer camp dengan topik tertentu setiap tahunnya.
Selain itu, dirinya menyatakan bahwa ia turut berbahagia akan rencana skema transfer kredit. Dirinya berharap skema ICT dapat diterima oleh Kemendikbudristek agar UNPAR bisa mengirimkan lebih banyak mahasiswanya. Selain itu, dirinya juga berharap kerjasama ini bisa menyebar ke fakultas lain khususnya fakultas teknik lainnya.
“Semoga Teknik Kimia UNPAR dapat melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai kerjasama ini dan kerjasama bisa disebarkan kepada fakultas lain,” ujar dirinya. (KTH-Humkoler UNPAR)