UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kompetisi Nasional Greenmech 2025 yang dilaksanakan pada tanggal 26 April 2025 hingga 27 April 2025 lalu di Gedung Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) UNPAR. Kompetisi ini merupakan hasil kerja sama dengan Rumah Edukasi selaku perwakilan Asosiasi Greenmech dunia di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Greenmech merupakan kompetisi membuat struktur mekanika Rube Goldberg Machine yang menghubungkan berbagai fungsi dari mekanika dan green energy melalui operasi yang kompleks dan kreatif untuk menyelesaikan tindakan yang sederhana. Kompetisi ini meliputi Greenmech, R4M (Robot for Mission), Greenmech Junior Science, dan Greenmech Junior Programmer tingkat Nasional.
Kompetisi Nasional Greenmech 2025 ini diikuti oleh 180 tim (561 peserta) dari 155 institusi SD, SMP, dan SMA atau sederajat dari Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, dan Jambi yang telah mengikuti kompetisi regional. Pemenang kompetisi nasional ini sendiri akan mengikuti kompetisi World Greenmech 2025 yang akan dilaksanakan tanggal 7 Agustus 2025 mendatang di Taiwan.
Melalui kata sambutannya, Mulia Anton selaku Direktur Rumah Edukasi menceritakan perjalanan awal kompetisi Greenmech di Indonesia, yang merupakan hasil kolaborasi antara Rumah Edukasi dan UNPAR di tahun 2016.
“Saat itu, Pak Janto dari Fisika UNPAR bersama kami pergi ke Taiwan untuk belajar tentang STEM. Kami melihat beberapa penerapan pembelajaran STEM di sekolah Taiwan dan juga bagaimana mereka menyelenggarakan kompetisi ini berbasis STEM pada tahun 2016 yang mereka sebenarnya sudah diselenggarakan sejak tahun 2006,” ucap dirinya.
Sekembalinya ke Indonesia, upaya untuk menyebarluaskan metode pembelajaran STEM pun dimulai. Pelatihan guru dan kepala sekolah dilaksanakan di berbagai daerah, termasuk di UNPAR, dan dilanjutkan dengan roadshow ke sejumlah kota. Inisiatif ini membuahkan hasil dengan terselenggaranya kompetisi Greenmech pertama di Indonesia pada tahun 2017.
Lebih lanjut, dirinya pun menekankan pentingnya peran para pendidik dalam mengembangkan dan mempersiapkan Generasi Emas Indonesia.
“Kami butuh bantuan dan bimbingan Bapak/Ibu, khususnya guru, yang punya peranan sangat penting dalam mendidik anak-anak kita. Saya sangat optimis dan yakin, apalagi dibantu oleh UNPAR yang memiliki banyak tenaga ahli yang bisa meningkatkan kinerja dari anak-anak didik kita,” tuturnya.
Di sisi lain, Rektor UNPAR Prof. Tri Basuki Joewono menyampaikan apresiasi dan semangat kepada para peserta kompetisi serta para orang tua yang hadir mendampingi putra-putrinya.
“Yang ingin saya sampaikan kepada Ibu, Bapak, dan para peserta kompetisi adalah selamat dan terima kasih karena telah menyemangati diri untuk hadir di kampus UNPAR dan mengikuti kompetisi ini,” ujarnya.
Rektor menekankan pentingnya kegiatan seperti ini di tengah era teknologi, kecerdasan buatan, dan digitalisasi yang berkembang pesat. Menurutnya, lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mengembangkan manusia secara utuh.
“Maka yang penting hari ini adalah bagaimana kita mengembangkan manusia. Memilih kegiatan ini, memberanikan diri untuk datang ke sini dan berkompetisi, adalah sebuah keputusan yang luar biasa dan layak untuk diselamati,” jelas Rektor UNPAR.
Sejalan dengan visi UNPAR, yang menempatkan peningkatan kemanusiaan sebagai nilai utama, Rektor juga menyampaikan bahwa keterlibatan seluruh pihak dalam kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk memanusiakan manusia.
“Bersama UNPAR, kita akan bersama-sama memanusiakan, karena satu visinya UNPAR adalah bagaimana meningkatkan kemanusiaan,” ucapnya.
Di akhir sambutannya, Rektor UNPAR kembali mengucapkan terima kasih, khususnya kepada seluruh panitia atas dedikasinya dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
“Selamat untuk Anda, terima kasih untuk Anda. Kita bersama UNPAR membangun manusia, generasi muda yang akan semakin menjadi hebat,” tutur dirinya. (KTH-Humas UNPAR)
