UNPAR.AC.ID, Bandung – Program Studi Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan (HI UNPAR) kembali menggelar kampanye “16 Hari Anti Kekerasan Berbasis Gender” pada 2–6 Desember 2024. Mengusung tema global “Towards Beijing +30: UNiTE to End Violence Against Women and Girls,” kampanye ini bertujuan untuk membangun kesadaran gender dan mempromosikan nilai-nilai kesetaraan gender, sebagai upaya pencegahan menghentikan kekerasan berbasis gender.
Kampanye yang bertempat di Selasar Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) ini merupakan kolaborasi antara UNPAR bersama dengan Divisi Gender dan Pemberdayaan Perempuan Komisi Keadilan Perdamaian Keuskupan Bandung, Jaringan Mitra Perempuan Bandung (JMP Bandung), Program Studi Administrasi Publik UNPAR, dan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UNPAR.
Melalui kampanye ini, mahasiswa yang mengambil mata kuliah Gender turut terlibat dengan menciptakan karya kampanye kreatif dalam format instalasi atau pertunjukan sesuai dengan tema yang diusung. Karya yang kemudian dipamerkan pada Jumat (6/12/2024) tersebut bertujuan untuk menarik perhatian civitas akademika UNPAR secara luas, serta mempromosikan kesadaran akan kesetaraan gender dan melawan kekerasan berbasis gender.
Rektor UNPAR, Prof. Ir. Tri Basuki Joewono, Ph.D., turut mengunjungi kampanye dan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh yang terlibat.
“Terima kasih untuk semua usaha, dari tim satgas PPKS, keuskupan, serta mata kuliah yang selalu berusaha untuk merealisasi dan memberikan perhatian,” ucap Rektor UNPAR.
Sebagaimana diketahui, kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Berbasis Gender merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan berbasis gender di seluruh dunia yang berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. (KTH-Humas UNPAR)