UNPAR Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Universitas di Kawasan Afrika

UNPAR.AC.ID, Bandung – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Windhoek, Namibia kembali menjembatani peluang kerja sama antara Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dengan kampus di Kawasan Afrika. Usai memfasilitasi pertemuan antara UNPAR dengan University of Namibia (UNAM) pada 4 Agustus 2021 lalu, KBRI Windhoek membuka jejaring dengan mempertemukan UNPAR dengan Universidade Católica de Angola (UCAN), Senin (16/8/2021) secara virtual.

Tak hanya memperkuat kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Namibia, KBRI Windhoek pun mendukung diplomasi pendidikan antara Indonesia dan Angola. Pertemuan UNPAR-UCAN menjadi sarana bagi kedua institusi pendidikan tinggi untuk memperkenalkan kampus masing-masing sekaligus mengidentifikasi peluang kerja sama yang bisa dijalin lebih lanjut.

Melansir laman KBRI Windhoek, diplomasi pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Antara lain pemberian beasiswa Pemerintah Indonesia kepada pelajar asing, pertukaran pelajar dan dosen, maupun pelaksanaan penelitian gabungan (joint research). Dalam pertemuan tersebut delegasi UNPAR dipimpin oleh Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D. beserta jajaran. Sementara dari UCAN hadir The Interim Magnificent Rector,  Dr Maria Helena Martins beserta jajaran.

Pertemuan tersebut juga turut dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Namibia Merangkap Angola, Wisnu Edi Pratignyo dan Kepala Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Windhoek Ari Hadiman. 

Dubes RI Wisnu Edi Pratignyo mengatakan bahwa Indonesia-Angola telah menandatangani perjanjian pada 111 April 2017. Namun perjanjian tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan hingga sekarang. Menurut Wisnu, pertemuan institusi pendidikan kedua negara kali ini sangat penting guna menindaklanjuti perjanjian kerja sama tersebut, terutama di bidang pendidikan yang masih belum terjalin antara perguruan tinggi di Indonesia dengan Angola.

“Di bidang pendidikan, masih belum terjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Maka dari itu, UCAN dan UNPAR dapat membawa sesuatu untuk membuat kerja sama semakin dekat. Saya juga berharap dari kerja sama ini nantinya, Indonesia dapat menyediakan beasiswa untuk siswa Angola dengan bantuan beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Sekarang hanya 1 siswa Angola yang belajar di Indonesia. Saya harap dengan adanya pertemuan ini dapat membawa lebih banyak siswa Angola ke Indonesia. Satu hal yang bisa digunakan adalah penggunaan hibah Indonesia. Program ini adalah program baru Indonesia dan saya akan mencoba untuk menggunakan uang hibah ini untuk universitas swasta,” tutur Wisnu.

The Interim Magnificent Rector UCAN Dr. Maria Helena Martins dalam pemaparannya mengatakan bahwa UCAN yang berdiri di tahun 1999 dimulai dengan 2 Program Studi, yaitu hukum serta bisnis & ekonomi. UCAN pun terus berkembang, bukan hanya dari segi infrastruktur tetapi juga Prodi lainnya.

“Kami juga memiliki program studi pascasarjana. Terdapat pusat penelitian yang terkenal bukan hanya nasional, tetapi juga internasional. Sebagai universitas katolik, terdapat misi naluriah yaitu mengajar, belajar, transformasi, dan mentransfer ilmu pengetahuan kepada lingkungan dan komunitas,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D. menyampaikan terima kasih kepada jajaran UCAN yang telah meluangkan waktunya bertemu dengan pihak UNPAR meski secara virtual. Terima kasih juga disampaikan ke KBRI Windhoek yang telah membuka peluang dan memperluas jejaring UNPAR.

“Kami dari UNPAR sangat antusias dan ingin sekali untuk bertemu dengan kalian semua yang berasal dari UCAN. Saya sangat menantikan kerja sama kita ke depannya,” ujar Rektor.

Sementara dari UNPAR, pemaparan disampaikan Kepala Kantor Internasional dan Kerjasama (KIK) UNPAR Sylvia Yazid, Ph.D. Sylvia dalam pertemuan tersebut memaparkan 4 hal yang bisa dikolaborasikan. Mulai dari aspek pengajaran, student mobility, magang, dan riset. 

Secara prinsip, UNPAR dan UCAN terbuka dengan peluang kerja sama yang bisa dijalin kedua belah pihak. Dari hasil pertemuan tersebut, pihak UNPAR dan UCAN akan menjajaki lebih lanjut peluang kerja sama tersebut. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)

Berita Terkini

Salah Kaprah TBA/TBB Tiket Pesawat

Salah Kaprah TBA/TBB Tiket Pesawat

Sejatinya, ikhtiar Pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat sudah dimulai sejak 2019 dengan mengeluarkan kebijakan tentang Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB). Lima tahun sudah berlalu, namun tidak ada tanda-tanda harga tiket pesawat akan turun....

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Agu 18, 2021

X