UNPAR dan BPS Jawa Barat Ajak Generasi Muda Pahami Esensi Pertumbuhan Ekonomi

UNPAR.AC.ID, Bandung – Pada Kamis (20/03/2025), Unit Perpustakaan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menyelenggarakan webinar bertajuk Economy Vibes: Saatnya Gen Z Melek Ekonomi, sebuah diskusi edukatif yang ditujukan untuk meningkatkan literasi ekonomi di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa. Acara ini menghadirkan narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, Ria Yunita Emkaen, S.Si., M.E., seorang statistisi ahli muda yang telah berpengalaman luas dalam bidang statistik dan perencanaan pembangunan daerah.

Dalam paparannya, Ria menekankan pentingnya memahami pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan. “Pertumbuhan ekonomi bukan sekadar angka—ia mencerminkan kapasitas suatu negara atau wilayah dalam memproduksi barang dan jasa, yang pada akhirnya berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Webinar ini menjadi ruang diskusi yang relevan, mengingat Presiden Prabowo Subianto menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% selama masa pemerintahannya. Menurut Ria, target tersebut menimbulkan optimisme sekaligus keraguan. “Sejak era reformasi 1998, Indonesia belum pernah mencapai pertumbuhan ekonomi setinggi itu. Terakhir, pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,03%, sedikit melambat dari tahun sebelumnya,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pernah menembus dua digit terjadi pada masa Orde Baru, tepatnya tahun 1968, yakni sebesar 10,9%.

Dalam diskusi yang penuh data dan analisis tajam, Ria mengajak peserta untuk memahami dampak-dampak pertumbuhan ekonomi. “Pertumbuhan ekonomi yang dikelola dengan baik mampu membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memungkinkan pemerintah memperluas infrastruktur dan pelayanan publik,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya efek multiplier dari pembangunan infrastruktur yang sering kali tidak hanya mendorong sektor konstruksi, tetapi juga memicu pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor lainnya.

Namun, ia tak menampik adanya sisi negatif. “Ketimpangan pendapatan bisa muncul jika pertumbuhan hanya terpusat di wilayah atau sektor tertentu,” ungkapnya. Ia mencontohkan indeks Gini di Jawa Barat yang mencapai 0,428, menandakan bahwa ketimpangan masih berada pada level sedang. Selain itu, pertumbuhan yang tidak berkelanjutan juga dapat menyebabkan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, yang dalam jangka panjang merugikan ekosistem dan masyarakat.

Ria juga menjelaskan konsep dasar pertumbuhan ekonomi dan teori-teori utama yang melandasinya. Dari pemikiran Adam Smith hingga model pertumbuhan Solow, ia memaparkan bagaimana kapital, tenaga kerja, teknologi, dan permintaan menjadi faktor-faktor penentu dalam proses pertumbuhan ekonomi. “Pertumbuhan ekonomi itu pada dasarnya adalah ukuran kuantitatif—bagaimana output dalam suatu perekonomian meningkat dari waktu ke waktu,” jelasnya.

Tak hanya teori, Ria turut membedah metode penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang menjadi indikator utama dalam mengukur pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan masing-masing memiliki peran dalam menyajikan gambaran menyeluruh terhadap aktivitas ekonomi suatu wilayah. “Penting untuk memahami bahwa meskipun pendekatannya berbeda, ketiganya harus menghasilkan angka yang konsisten,” tambahnya.

Dengan gaya penyampaian yang komunikatif dan padat informasi, Ria berhasil mengubah topik ekonomi makro menjadi bahasan yang mudah dicerna dan relevan bagi generasi muda. “Gen Z harus melek ekonomi. Ini bukan hanya urusan pemerintah atau pelaku usaha, tetapi juga tanggung jawab warga negara yang ingin membangun masa depan yang lebih baik,” pesannya menutup sesi. (NAT-Humas UNPAR)

Berita Terkini

Prodi Doktor Teknik Sipil UNPAR Terakreditasi Baik Sekali LAM Teknik

Prodi Doktor Teknik Sipil UNPAR Terakreditasi Baik Sekali LAM Teknik

UNPAR.AC.ID, Bandung – Program Studi Doktor Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) memperoleh status akreditasi “Baik Sekali” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Keteknikan (LAM Teknik). Hal itu tertuang dalam Keputusan Lembaga Akreditasi...

UNPAR OPEN DAY 2025 Hadir di Cirebon dan Semarang

UNPAR OPEN DAY 2025 Hadir di Cirebon dan Semarang

UNPAR.AC.ID, Bandung — Dalam upaya memperluas akses informasi pendidikan tinggi yang berkualitas dan mendekatkan diri kepada calon mahasiswa serta orang tua, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) akan menyelenggarakan UNPAR OPEN DAY 2025 di dua kota besar, yaitu...

UNPAR Buka Jalur Ujian Saringan Masuk (USM) Gelombang 2

UNPAR Buka Jalur Ujian Saringan Masuk (USM) Gelombang 2

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) membuka jalur Ujian Saringan Masuk (USM) 2 bagi calon mahasiswa baru 2024 hingga 1 Juni 2025. Melalui jalur ini, UNPAR memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa baru untuk bisa mendapatkan benefit berupa...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Mar 21, 2025

X