UNPAR.AC.ID, Bandung – Pada Selasa (20/02/2024), Ruang Multifungsi PPAG Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menjadi arena yang ramai oleh kehadiran para pemangku kepentingan dari berbagai sektor dalam acara “BJBPreneur: Future for Sustainability on Campus”. Acara yang dihadiri oleh Dr. Ir. Henky Muljana, S.T., M.Eng. dari UNPAR, Betty Rahmawati sebagai Deputy CEO Wilayah 1 Kantor BJB Bandung, serta narasumber seminar lainnya, memberikan sorotan pada peran penting UMKM dalam konteks keberlanjutan ekonomi.
Dr. Ir. Henky Muljana, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNPAR, dengan tegas menegaskan komitmen universitas dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkelanjutan.
“Acara ini adalah bukti nyata dari komitmen kita bersama untuk mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. UMKM yang berkelanjutan sangat penting demi bangsa, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi bagi ekonomi negara,” ujarnya.
Betty Rahmawati dari Kantor BJB Bandung turut menyampaikan dukungan dari Bank BJB terhadap program-program inkubasi untuk para pelaku usaha agar lebih inovatif dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui program inkubasi dan pemberian dukungan yang diperlukan,” kata Betty.
BJBPreneur pun diisi dengan berbagai kegiatan. Di antaranya yaitu seminar bertajuk “Teliti Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal”. Adapun narasumber dalam seminar tersebut adalah Wakil Rektor idang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis UNPAR Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D.; Manager Sentra UMKM/Pesat Wilayah Bandung Raya Auliya Agung Pratama; dan Direktur Inkubator Bisnis SBM ITB Dina Dellyana.
Auliya Agung Pratama, Manager Sentra Bank BJB Pusat Bank BJB Bandung, yang membahas secara rinci mengenai program BJBPreneur.
“BJBPreneur adalah langkah konkret Bank BJB dalam menaikkan taraf UMKM di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meretas batas-batas bisnis konvensional dan memunculkan ide-ide inovatif yang mampu menghasilkan dampak positif,” paparnya.
Auliya juga menjelaskan tentang tujuan serta mekanisme seleksi yang ketat untuk mengikuti program BJBPreneur, yang meliputi tahap Bootcamp dan Mentoring. “Kami menargetkan 2.000 pelaku UMKM yang nantinya akan shortlisted untuk mengikuti Bootcamp BJBPreneur. Ini adalah kesempatan besar bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka,” tambahnya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ir. Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Alumni, Inovasi, dan Bisnis UNPAR. Dalam presentasinya, Beliau menyoroti pentingnya memahami produk dan audiens, serta proses penciptaan peluang bisnis yang efektif.
“Ide adalah deskripsi dari sebuah produk dalam bentuk sangat awal, didasarkan kebutuhan yang dirasakan, implementasi teknologi baru atau gambaran kasar atas sebuah solusi atas kebutuhan,” jelas Catharina.
Lebih lanjut, Catharina menggambarkan proses penciptaan peluang bisnis dan pentingnya nilai unik bagi konsumen. Dia juga menyoroti peran Parahyangan Incubator dari UNPAR dalam membantu mahasiswa memulai usaha melalui pendekatan design thinking dan berbagai model bisnis, “Parahyangan Incubator adalah program inkubasi dengan menggunakan design thinking dan berbagai kanvas model bisnis, di mana mahasiswa belajar untuk memulai usaha.”
“Para mahasiswa akan memulai perjalanan usaha mereka dengan menyampaikan ide bisnis melalui presentasi, yang kemudian akan disaring melalui proses seleksi. Setelah itu, ide bisnis tersebut akan diuji melalui proses pitching dan validasi. Selanjutnya, mereka akan mendapatkan bimbingan dalam pengembangan usaha dengan harapan dapat mandiri dan bahkan menjadi mentor bagi calon pelaku usaha lainnya,” lanjutnya.
Dengan demikian, seminar ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam mengenai program BJBPreneur dari Bank BJB, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam mengenai esensi bisnis yang berkelanjutan dan inovatif dari sudut pandang universitas. (NAT-Humas UNPAR)