UNPAR.AC.ID, Bandung – Masyarakat dinilai perlu mengetahui lebih jauh pentingnya menjaga kesehatan otak. Edukasi tentang bagaimana otak manusia bekerja juga diharapkan dapat mengantisipasi penyakit-penyakit yang dapat menyerang otak manusia.
Hal itu terungkap dalam seminar yang diselenggarakan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) bersama Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Siloam Hospitals, pada Senin (6/2/2023) yang berlangsung di Auditorium PPAG UNPAR. Seminar 3D Brain Education bertajuk “The Greatness of Human Brain & the Potential Catastrophe” itu diinisiasi agar masyarakat dapat menambah pengetahuan dan kesadarannya terhadap kesehatan otak.
Seminar yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran UPH Prof. Dr. Dr. dr. Eka Julianta Wahjoepramono, Sp.BS(K), Ph.D, itu mengupas tuntas ihwal kesehatan otak. Prof. Eka yang merupakan spesialis bedah saraf menuturkan bahwa otak merupakan organ vital dalam tubuh manusia.
Dalam sinema 3D Brain Education yang durasinya mencapai 60 menit itu, Prof. Eka mengedukasi bagaimana cara kerja otak manusia. Juga digambarkan penyakit-penyakit yang bisa mengganggu kinerja otak manusia. Kepada para peserta yang hadir, Prof. Eka juga menjelaskan secara detail bagaimana tim dokter spesialis menangani berbagai macam penyakit yang dapat mengganggu fungsi otak dengan maksimal.
Di akhir pemaparannya, Prof. Eka juga mengajak agar masyarakat lebih peduli akan kesehatan sejak dini. Hal dasar yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan medical check-up. Pemeriksaan kesehatan yang rutin dilakukan dinilai dapat mengidentifikasi penyakit maupun gangguan dalam tubuh manusia, termasuk di dalam otak sehingga dapat segera ditindaklanjuti.
“Melalui 3D Brain Education ini diharapkan membantu memotivasi dan mengejawantahkan yang dapat manusia lakukan lewat otak. Kami ke pelosok-pelosok juga untuk mempromosikan agar masyarakat peduli akan kesehatan otak. Karena begitu banyak yang harus kita antisipasi,” tutur Prof. Eka.
Prof. Eka juga berharap rencana pendirian Fakultas Kedokteran UNPAR berjalan lancar dan segera terealisasi. Kontribusi penyelenggara pendidikan tinggi dalam bidang kesehatan tentu membawa dampak signifikan bagi kehidupan masyarakat.
“Saya doakan segera berdiri, supaya apa yang bisa dipersembahkan UNPAR bagi manusia terutama dalam bidang kesehatan. saya sangat yakin pasti bisa,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D. menuturkan bahwa melalui seminar tersebut tentunya menambah khazanah bagi UNPAR yang saat ini tengah berproses mendirikan Fakultas Kedokteran.
”Saya kira terkait dengan keahlian beliau dalam kesehatan otak atau penanganan bedah saraf, kita berharap juga dapat berbagi, memberikan inspirasi, spirit, dan juga pengetahuan untuk kita melakukan yang terbaik bagi kemanusiaan,” ucap Rektor. (KTH-Humkoler UNPAR)