UNPAR Kemendikbudristek dan KBRI Washington DC Beri Pembekalan ke Penerima Beasiswa IISMA 2021

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC, Amerika Serikat menyelenggarakan pembekalan secara virtual pra-keberangkatan bagi penerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2021, Rabu (11/8/2021). Dari 19 mahasiswa UNPAR peraih beasiswa IISMA tersebut, 3 di antaranya akan menuju AS, tepatnya ke Boston University.

Sekadar informasi, sebanyak 19 mahasiswa UNPAR berhasil meraih beasiswa IISMA 2021 dan berasal dari beragam Program Studi di UNPAR. Dengan rincian Teknik Industri, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum, Ilmu Administrasi Bisnis, Matematika, dan Informatika masing-masing 1 mahasiswa. Kemudian Hubungan Internasional dengan 9 mahasiswa dan Teknik Sipil sebanyak 3 mahasiswa.

Beasiswa IISMA merupakan bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIkti) Kemendikbud Ristek bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 

Mereka yang berhasil meraih beasiswa IISMA tersebut adalah Leonard, Patrick Steven, dan Kelly Sean (Boston University); Calista Eleanor Randu Samagat (Hanyang University); Yuliyanti Seva (Korea University); Adzraa Shaffa Andira (Maastricht University); Christovera Amelia (Nanyang Technological University); Jonathan Prasetyo Johan (National Taiwan Normal University); Teresa Magira Gontina (Prince of Songkla University).

Lalu Isyanti Rahamaya Eriyanto (Sapienza University of Rome); Leala Dwimayantya (The University of Edinburgh); Aurelia Krishna Adisaputro (Universiti Malaya); Yemima Shania Djayaputera (University of Leeds); Gilbert Gnaden Winarto (University of Strathclyde); Sebastian Duto Pamuj (University of Sussex); Jefferson Gunawan (University of York); dan Bernadette Michelle Loan, Firya Dwi Alfiani, dan Valery Ivana Purnama (Yonsei University).

Pengarahan dimoderatori oleh Kepala Kantor Internasional dan Kerja Sama (KIK) UNPAR Sylvia Yazid, Ph.D. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D., dan pembekalan oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan pada Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek Prof. Aris Junaidi dan  Popy Rufaidah, SE., MBA., Ph.D., selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington DC.

Rektor UNPAR dalam sambutannya menyampaikan selamat untuk semua mahasiswa penerima IISMA 2021. Menurut Rektor, hal itu tentunya tak lepas dari dukungan, inisiatif, dan kebijakan yang luar biasa dari MBKM yang tengah berjalan saat ini. 

“Tetap dalam semangat untuk memberikan fleksibilitas pembelajaran dan menjadi bagian dari komunitas global,” ucap Rektor.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan pada Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek Prof. Aris Junaidi pun menuturkan bahwa ini merupakan peluang luar biasa bagi para mahasiswa Indonesia untuk belajar dan membangun jaringan sebaik-baiknya. 

“Tentu saja ini kesempatan dan peluang untuk dimanfaatkan sebaik mungkin. Bawa nama negara, bangun networking, dan belajar dengan sebaik-baiknya. Ini pilot pertama untuk IISMA dan mudah-mudahan tahun depan akan lebih baik dan lebih banyak lagi mahasiswa yang bisa kita berangkatkan ke luar negeri,” tuturnya.

Selanjutnya, pengarahan diberikan oleh Popy Rufaidah, SE., MBA., Ph.D., selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington DC. Dalam pengarahannya, dia menjelaskan persiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh para penerima IISMA 2021 sebelum keberangkatan menuju AS. 

970 Mahasiswa

Sebagaimana diketahui, Kemendikbud Ristek telah melaksanakan upacara resmi pelepasan keberangkatan penerima beasiswa IISMA secara virtual, Senin (9/8/2021) lalu. Sebanyak 970 mahasiswa dari 98 perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Indonesia berhasil lulus seleksi program yang berlangsung selama satu semester. Para mahasiswa tersebut akan mencari pengalaman dan membangun kolaborasi internasional untuk menjadi calon pemimpin berwawasan global di masa depan. 

Para peserta IISMA akan melaksanakan pertukaran mahasiswa di 39 perguruan tinggi kelas dunia di 28 negara. Pencapaian ini merupakan kebanggaan bagi setiap mahasiswa yang terpilih karena mahasiswa yang mendaftar program ini sebanyak 2.551 mahasiswa dari seluruh Indonesia. 

IISMA, Kesempatan Baik Aktualisasi Diri Generasi Muda

Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek Ainun Na’im, mengakui IISMA adalah kesempatan baik bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan potensi diri. 

“Gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mengembangkan diri, menjaga, dan membawa nama baik bangsa Indonesia. Saya harap pengalaman berharga ini dilanjutkan dalam pengembangan kariernya untuk kepentingan Indonesia,” ucap Ainun. 

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, turut menyampaikan apresiasinya. Dirjen Nizam berharap, para mahasiswa bisa menjadi duta-duta budaya nusantara di perguruan tinggi negara tujuan dan memperkenalkan keramahan, masakan, pariwisata, kesenian, bahasa daerah, dan keindahan alam Indonesia.

“Semoga sepulang nanti, adik-adik dapat berbagi pengalaman dan ilmu dengan teman-teman yang belum mendapatkan kesempatan. Saya juga berharap adik-adik bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi,” harapnya seraya mengingatkan para mahasiswa untuk tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol penanganan Covid-19 di negara tujuan nanti.  

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler pada Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih melanda dunia, termasuk di 30 negara yang menjadi tujuan belajar. Dijelaskan Andy, meskipun di sebagian besar negara pergerakan manusia telah dilonggarkan dan jangkauan vaksinasi sudah cukup luas namun risiko penularan virus Covid-19 masih tinggi akibat munculnya varian Delta. 

“Selama perjalanan dan ketika tiba, mohon patuhi protokol kesehatan,” ucap Andy. 

Andy juga mengingatkan para mahasiswa untuk mengunduh aplikasi daring keluaran Kemenlu, yaitu Safe Travel dan Portal Peduli WNI untuk mendapatkan informasi dan perlindungan selama berada di negara tujuan.

“Begitu tiba, langsung lapor diri ke perwakilan Indonesia di negara setempat pada portal peduli WNI. Selain itu juga melalui aplikasi Safe Travel, mahasiswa bisa menemukan informasi negara tujuan, dan juga menyimpan kontak perwakilan Indonesia dan tombol darurat yang akan terhubung dengan kontak di negara tujuan,” tuturnya. 

Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso, mengakui bahwa dengan beragam program inovatif dari Kemendikbud Ristek, capaian LPDP menjadi berlipat. Tahun ini saja, LPDP menargetkan lebih dari 80 ribu mahasiswa bisa dijangkau program-program di Kemendikbud Ristek lewat Kampus Merdeka. Tidak hanya IISMA, tetapi ada program lainnya, seperti Kampus Mengajar. 

“LPDP akan selalu mendukung program-program penting bagi bangsa ini,” kata Dwi. 

Dwi mengungkapkan, dana yang dikelola LPDP kini berjumlah sekitar Rp 90 triliun. Hal ini membuktikan, pemerintah hadir di tengah pandemi demi memastikan pengembangan sumber daya manusia terus maju. Menurutnya, tanggung jawab para mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan tinggi semakin besar. 

“Anda telah dipilih lewat berbagai seleksi untuk mengemban tanggung jawab menggunakan dana beasiswa untuk memajukan bangsa ini. Teruslah melangkah dan gunakan amanat yang diberikan sebaik-baiknya karena waktu cepat berlalu. Anda akan kembali ke Indonesia untuk membangun negeri,” ujarnya. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)

Berita Terkini

Salah Kaprah TBA/TBB Tiket Pesawat

Salah Kaprah TBA/TBB Tiket Pesawat

Sejatinya, ikhtiar Pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat sudah dimulai sejak 2019 dengan mengeluarkan kebijakan tentang Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB). Lima tahun sudah berlalu, namun tidak ada tanda-tanda harga tiket pesawat akan turun....

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Agu 12, 2021

X