UNPAR.AC.ID, Bandung – Pengalaman Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dalam pengelolaan hibah program Erasmus+ Uni Eropa menarik atensi Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai untuk melakukan studi banding, Senin (17/10/2022). Tak hanya itu, UP Tuanku Tambusai juga tertarik dengan berbagai pusat studi dan program studi di UNPAR.
Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNPAR C. Harimanto Suryanugraha, OSC, Drs., SLL.; Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Sumber Daya Gery Raphael Lusanjaya, S.E., M.T.; Kepala Kantor Internasional dan Kerja Sama UNPAR Sylvia Yazid, Ph.D.; dan Rektor UP Tuanku Tambusai Prof. Dr. Amir Luthfi.
Program Erasmus+ adalah program yang didanai oleh Uni Eropa untuk mendukung pendidikan, pelatihan, kepemudaan, dan olahraga dalam kerja sama antara Uni Eropa dengan negara-negara lain.
Rektor UP Tuanku Tambusai Prof. Luthfi mengatakan bahwa kunjungannya ke UNPAR karena ingin menggali lebih jauh terkait berbagai program studi yang ada di UNPAR. Serta pengalaman UNPAR dalam hibah program Erasmus+.
“Kami ingin belajar dengan UNPAR tentang riset, termasuk Erasmus+ yang mana UNPAR menjadi ahlinya di bidang itu. Kami melihat UNPAR banyak pengalaman soal itu dan semoga bisa membantu kami mendapatkan Erasmus+,” tuturnya.
Dia berharap, melalui kunjungan ini membuka peluang kerja sama antara UP Tuanku Tambusai dengan UNPAR. Menurutnya, UNPAR merupakan mitra strategis dalam pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi.
“Kami berharap UNPAR menggandeng kami yang kecil ini dan kami bisa belajar dari UNPAR yang sudah besar dan banyak pengalaman. Jika ada riset penelitian yang ingin dikembankan di Riau, kami siap bekerja sama dan memfasilitasinya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNPAR C. Harimanto Suryanugraha, OSC, Drs., SLL. Menyambut baik kunjungan Rektor UP Tuanku Tambusai beserta jajaran. Menurutnya, UNPAR di usianya yang kini sudah 67 tahun tidak bekerja sendirian. Peluang kolaborasi dengan berbagai institusi, termasuk UP Tuanku Tambusai selalu terbuka.
“Kami masih ingin menyempurnakan diri dan berkolaborasi serta banyak hal baru yang bisa mewarnai kiprah kami. Mudah-mudahan Universitas Pahlawan dalam kunjungannya kali ini bisa mengambil sesuatu yang bermanfaat dan memberi dampak positif bagi satu sama lain,” ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala KIK UNPAR Sylvia Yazid, Ph.D. juga menjelaskan sekilas mengenai UNPAR. Mulai dari sejarah, proporsi mahasiswa dan tenaga pendidik, fakultas, jurusan, hingga program studi.
Implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berjalan di UNPAR pun turut disampaikan dalam pertemuan tersebut. Salah satu yang paling diminati oleh mahasiswa UNPAR yaitu program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)
Sekadar informasi, pada keikutsertaannya pada program IISMA di tahun 2022 ini, UNPAR mengirimkan sebanyak 28 mahasiswa untuk melakukan studi selama satu semester di 22 top universitas luar negeri yang tersebar di 12 negara. Hal tersebut menjadi ciri salah satu upaya strategis dan wujud dari komitmen UNPAR terhadap pelaksanaan MBKM dan internasionalisasi.
“Terima kasih sudah mengunjungi UNPAR dan ke depannya semoga ada yang bisa dikerjakan UNPAR bersama Universitas Pahlawan ke depannya,” ucapnya. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)
