UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) merayakan Dies Natalis ke-70 dengan tema “Infinite Journey” pada Jumat (17/01/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Ir. Satrio Sumantri Brojonegoro, Ph.D., Kepala LLDIKTI Wilayah IV Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU, serta jajaran pimpinan, dosen, mahasiswa, dan alumni UNPAR. Perayaan ini menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang UNPAR selama tujuh dekade.
Ketua Yayasan UNPAR, RP. B. Hendra Kimawan, OSC., L.Th., menyoroti semangat dan komitmen para pendiri UNPAR pada masa revolusi kemerdekaan. “Gereja Katolik mendukung penuh kemerdekaan Indonesia, dan UNPAR hadir sebagai wujud partisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya. Ia juga mengingatkan bagaimana tokoh nasional seperti Bung Hatta dan Presiden Soekarno menunjukkan kepercayaan mereka terhadap UNPAR dengan menghadiri Dies Natalis di tahun-tahun awal berdirinya.
Dalam sambutannya, RP. B. Hendra Kimawan menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang telah berkontribusi bagi UNPAR. Ia menegaskan, “Tantangan ke depan harus dihadapi dengan semangat yang sama seperti yang diwariskan oleh para pendiri kita.”
Dr. M. Samsuri, S.Pd, M.T., IPU, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, memberikan apresiasi atas inovasi dan mutu yang terus dijaga oleh UNPAR. “UNPAR tidak hanya konsisten dalam kualitas, tetapi juga telah berhasil membuka Fakultas Kedokteran, yang merupakan bukti pengakuan atas kredibilitasnya,” ungkapnya. Ia berharap UNPAR menjadi teladan bagi perguruan tinggi lain di Jawa Barat dan Banten.
Dalam pandangannya, UNPAR memiliki tanggung jawab besar untuk terus meningkatkan kualitas hingga mampu bersaing di tingkat global. “Saya berharap UNPAR dapat menjadi perguruan tinggi berkelas dunia, dengan proses pembelajaran yang membekali mahasiswa untuk berpikir dan berkarya di tengah dinamika global,” tambahnya.
Rektor UNPAR, Prof. Ir. Tri Basuki Joewono, Ph.D., menegaskan pentingnya pencapaian UNPAR yang tidak hanya diukur dari sisi akademik, tetapi juga nilai-nilai keilahian dan humanisme. “Tujuh dekade ini adalah tentang kontribusi kolektif dari semua pihak yang telah membangun dan menjaga institusi ini,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa perubahan yang dilakukan saat ini adalah pondasi bagi masa depan yang lebih baik.
“Kami ingin UNPAR tidak hanya bertahan, tetapi menjadi institusi yang memberikan dampak besar bagi masyarakat melalui inovasi dan kapasitas yang berkelanjutan,” tambah Rektor. Ia mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi demi menghadapi tantangan masa depan.
Dalam sambutannya, Prof. Tri Basuki mengakhiri dengan optimisme, “Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang. Kami bertekad untuk terus maju dan menciptakan dampak yang lebih besar.” Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan UNPAR selama ini.

Adapun rangkaian Dies Natalis ke-70 UNPAR diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Uskup Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC; Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM; dan Uskup Purwokerto Mgr. Christophorus Tri Harsono. Setelah Misa Syukur, dilanjutkan dengan Oratio yang disampaikan oleh Prof. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, M.Sc., Ph.D selaku Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. (NAT-Humas UNPAR)