Tim mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan (TI Unpar) berhasil mempertahankan prestasi di tingkat nasional. Pada Kompetisi Rekayasa Kualitas Tingkat Nasional (KRKTN) VI yang diselenggarakan oleh Universitas Trisakti pada 24 dan 25 Oktober lalu, tim asal Unpar mempertahankan gelarnya sebagai Juara 1 dan sekaligus menambah prestasi sebagai Juara Harapan 2.
Adapun Tim Unpar 2 yang meraih peringkat pertama terdiri atas Gregorios Yogas Sundara, Junaidi, dan Mario Viegar. Sedangkan Tim Unpar 1 beranggotakan Vincent Junico, Andreas Ariz Agustianto, dan Gracia Evangelin Leonda Eman mendapatkan Juara Harapan 2. Prestasi ini mereka raih setelah berkompetisi dengan 30 kelompok dari 20 perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Tahun ini, kompetisi mengangkat tema Quality Engineering and Data Mining in Service Industry. Butuh persiapan matang dari sisi materi dan mental bagi kedua tim untuk menghadapi kompetisi tersebut. “Persiapan buat tahun ini belajar berkelompok sama tim. Kita juga belajar dari soal-soal tahun kemarin, kira-kira lombanya seperti apa,” ujar Yogas dalam wawancara dengan Tim Publikasi, Senin (29/10). Dasar-dasar ilmu tentunya telah mereka dapatkan melalui proses perkuliahan di Unpar, yaitu melalui mata kuliah statistika, pengendalian dan penjaminan mutu; serta data mining sebagai mata kuliah pilihan.
KRKTN VI terbagi menjadi beberapa babak perlombaan. Pada hari pertama, diselenggarakan babak penyisihan 1 dan 2 menggunakan soal pilihan ganda. Dua puluh lima tim yang lolos penyisihan melaju ke babak semifinal di hari kedua, sebelum diseleksi 5 tim terbaik untuk masuk ke babak final.
Bagi Yogas, semifinal menjadi babak yang paling berkesan. “Babak cerdas cermat itu menentukan banget,” ungkapnya. Pengundian kloter cerdas cermat menjadi hal yang cukup menegangkan untuk kedua tim. “Bisa saja Unpar dua-duanya di kloter yang sama. Deg-degannya di situ sih,” lanjutnya. Akhirnya, kedua tim yang berada dalam kloter berbeda mampu melanjutkan langkah menuju babak final.
Yogas berharap pada kesempatan mendatang, Unpar mampu meningkatkan prestasi tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya persiapan dalam kompetisi apapun. “Persiapan itu harus diadakan jauh-jauh hari,” katanya, sehingga lomba dapat dihadapi dengan kesiapan optimal.