UNPAR.AC.ID, Bandung – Tiga Mahasiswa Program Studi Matematika UNPAR mengukir prestasi membanggakan melalui Actuarial Business Case Competition (ABCC) 2024. Tim yang beranggotakan Gracia Stephanie, Levana Loanardo, dan Catherine Wijaya tersebut berhasil meraih Juara 3 dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Aktuaria Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Sebagaimana diketahui, lomba yang merupakan bagian dari kegiatan Jelajah Aktuaria (JEJAK) 2024 ini terdiri dari tiga babak, yakni penyisihan, semifinal, dan final. Babak final sendiri dilaksanakan dalam bentuk presentasi yang langsung diselenggarakan di ITS.
Melalui lomba tersebut, tim ‘Powerpuff Girls’ memposisikan diri sebagai aktuaris di perusahaan reasuransi yang dinyatakan menawarkan produk yang mengalami kerugian yang cukup besar, ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 dari tahun 2020 hingga 2022. Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai analisis untuk memberikan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi dari perusahaan tersebut. Tak hanya analisis balik layar dengan hitungan, tim juga perlu mempertimbangkan dampak terhadap sisi bisnis yang terjadi dari solusi.
“Kami menerapkan ilmu-ilmu aktuaria yang telah dipelajari semasa kuliah serta melakukan eksplorasi lebih jauh untuk dapat memperoleh hasil yang optimal,” ujar Gracia Stephanie melalui wawancara tertulis yang dikutip pada Senin (4/11/2024).
Meskipun demikian, tim ‘Powerpuff Girls’ menyampaikan kesulitannya, di mana babak final diselenggarakan bersamaan dengan pekan UTS.
“Lomba kali ini bisa dibilang lebih melelahkan karena di setiap babaknya kami diminta melakukan key activities baru yang durasi pengerjaannya hanya 1 minggu setiap babaknya. Selain itu, terutama babak final, diadakan bersamaan dengan pekan UTS membuat kami kekurangan istirahat dan tidur, harus membagi waktu untuk fokus ke kedua hal ini,” ujar tim.
Meskipun demikian, Gracia pun tetap senang dan bangga akan perjuangannya bersama dengan tim pada kejuaraan ini.
“Saya sangat senang sekaligus bangga akan perjuangan kami yang berhasil membawa kami kepada kejuaraan kompetisi ABCC ini,” ucap Gracia
Berbicara mengenai aktuaria, Gracia menyampaikan bahwa bidang ini masih jarang ditekuni oleh banyak orang sehingga dapat dikatakan sebagai bidang yang sulit.
“Belajarnya tidak mudah dan jarang sekali bisa dipahami lewat satu-dua kali proses belajar. Namun, justru karena ilmunya masih jarang dipelajari sedangkan kebutuhannya masih banyak, dan dari segi ilmunya sendiri memang menarik, kami tetap semangat mendalami bidang ini. Rasanya seru bisa melakukan kalkulasi risiko jiwa dan dikaitkan dengan bisnis,” tuturnya.
Sebagai mahasiswa Program Studi Matematika angkatan 21, Gracia bersama dengan tim menyampaikan pesan yang ditujukan kepada rekan mahasiswa seangkatannya. Mereka berpesan untuk mencoba eksplorasi pengalaman baru yang bisa berpengaruh dalam CV, salah satunya adalah lomba.
“Menurut kami, ini momen yang sangat baik untuk coba menerapkan apa yang sudah dipelajari selama kuliah ke permasalahan di dunia nyata melalui lomba, terlebih ilmu-ilmu yang didapatkan selama kuliah sudah cukup banyak. Selain itu, dengan ikut lomba, kita bisa dapat banyak ide-ide baru yang bisa digunakan sebagai topik skripsi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gracia Stephanie bersama tim menyampaikan rasa syukurnya dalam berkuliah di Program Studi Matematika. Dirinya menyampaikan bahwa ia bersama dengan timnya bisa mendapatkan banyak kesempatan baru selain kuliah, khususnya terkait dengan lomba.
“Kami merasa sangat didukung dan difasilitasi selama perjalanan mengikuti lomba ini, terutama dalam hal disediakannya dosen pembimbing yang mendampingi kami selama lomba ini. Semoga kedepannya Matematika UNPAR bisa semakin berkembang dan melahirkan banyak prestasi-prestasi baru,” ujarnya.
Akhir kata, tim ‘Powerpuff Girls’ juga turut berterima kasih kepada prodi Matematika UNPAR, khususnya beberapa dosen dan teman-teman.
“Terima kasih banyak untuk prodi Matematika UNPAR yang sudah membantu dan mendukung kami dalam perjalanan di lomba ini, khususnya Bu Felivia, Pak Jonathan, dan Pak Robyn. Juga kepada teman-teman yang turut membantu baik secara langsung dengan memberikan insight-insight yang menarik maupun secara tidak langsung melalui doa dan dukungan. Kami juga sangat berterima kasih kepada keluarga yang selalu mendukung kami terlepas dari apapun situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Semua doa dan dukungan tersebut sangat berarti untuk kami,” tutur tim. (KTH-Humas UNPAR)