UNPAR.AC.ID, Bandung – Tiga tahun pasca dicanangkannya program Citarum Harum oleh Presiden Joko-Widodo pada Januari 2018, Sungai Citarum belum berperan menjadi sumber kehidupan. Banjir pada musim penghujan 2021 masih menjadi pengalaman penduduk di sepanjang sungai.
Upaya-upaya untuk menggugah kesadaran masyarakat guna mengembalikan fungsi sungai terus dilakukan. Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Katolik Parahyangan yang terdiri atas Dr. Sukawarsini Djelantik dan Dr. Irawan J. Hartono (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), dan Dr. Elvy Maria Manurung (Fakultas Ekonomi), melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pemutaran film dan diskusi. Film-film yang ditayangkan merupakan juara Lomba pembuatan film pendek tentang Sungai Citarum yang diadakan oleh tim yang sama sebelumnya.
Kondisi pandemi Covid-19 serta penutupan sekolah-dan pusat-pusat pendidikan menyebabkan tim harus menyesuaikan dengan kondisi dan situasi. Platform digital menjadi pilihan untuk mencegah penularan. Program dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa sekolah di Kabupaten Bandung khususnya yang dilalui oleh aliran Sungai Citarum. Nobar (nonton bareng) dan diskusi dilakukan di SMP YP 17 Nagreg, SMP Al-Fajri, Yayasan Bhina Swakarya, Desa Cangkorah, Batujajar, dan SMA Negeri 2 Padalarang. Nobar diikuti diskusi dan tanya jawab dengan tim Abdimas dan peserta yang terdiri atas siswa dan guru.
Pada setiap sesi tim UNPAR mendapatkan respons positif yang ditunjukkan melalui pertanyaan-pertanyaan oleh guru dan siswa. Terkait ide mengelola sampah plastik dengan membuat ecobrick, SMAN 2 Padalarang telah mempraktikkan dan menjadi juara “Adiwiyata” (lomba menjaga lingkungan hidup).
Para guru di tiga sekolah pun berharap agar program pengabdian kepada masyarakat dapat ditindaklanjuti. Usulan yang muncul adalah menyelenggarakan pelatihan menyusun bata dan paving block menggunakan cacahan sampah plastik, mengelola sampah menjadi energi, dan lain-lain.
Respons positif dari mitra kerjasama program Abdimas menunjukkan bahwa program edukasi melalui pemutaran film efektif dalam menggugah kesadaran masyarakat untuk mengelola lingkungan. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)
