UNPAR.AC.ID, Bandung – Tiga dosen Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) memperoleh hibah senilai $2,000 setiap orangnya dari program Research Mobility Grant yang diselenggarakan International Network of Universities (INU) untuk mengembangkan inisiatif penelitian bersama antara universitas anggota INU dan berbagi keahlian antar pusat penelitian.
Tiga dosen tersebut yaitu Dr.-Ing. Bobby Minola Ginting dari Teknik Sipil sebagai asisten profesor dengan tuan rumah penelitian di Hiroshima University, Jepang; Daniel Hermawan, S.AB, M.Si., MBA dari Administrasi Bisnis sebagai peneliti dan dosen dengan tuan rumah penelitian di De Montfort University, Leicester, Britania Raya; dan Tua Agustinus Tamba, Ph.D dari Teknik Mekatronika sebagai asisten profesor dengan tuan rumah penelitian di Hiroshima University, Jepang.
INU sendiri adalah konsorsium global yang terdiri dari institusi pendidikan tinggi yang secara aktif mencari kemitraan dan pengalaman internasional, menciptakan program dan metode penyampaian yang inovatif, dan merangkul gerakan internasionalisasi. Kegiatan INU berfokus pada:
- Memajukan internasionalisasi universitas anggota
- Mempersiapkan siswa untuk hidup dan berkarir sebagai warga global
- Melibatkan siswa dan staf dalam program mobilitas internasional dan virtual
- Berbagi pengalaman dan praktik terbaik
- Memberikan pengajaran dan gelar bersama
- Mendukung kolaborasi penelitian internasional
Selain itu, INU bergerak dalam agen perubahan yang terlibat secara global dan bertanggung jawab secara sosial yang berkomitmen untuk memahami dan menangani kompleksitas tantangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan global dan lokal.
UNPAR menjadi satu-satunya anggota pusat penelitian INU yang berasal dari Indonesia. Anggota lainnya adalah De Montfort University, Britania Raya; European University Viadrina, Jerman; Hiroshima University, Jepang; James Madison University, Amerika Serikat; Kingston University, Britania Raya; Malmö University, Swedia; Rovira i Virgili University, Spanyol; Stellenbosch University, Afrika Selatan; serta Universidad Nacional del Litoral, Argentina.
Adapun salah satu program dari INU tersebut adalah program Research Mobility Grant. Program tersebut dapat diikuti oleh mahasiswa doktoral dan fakultas/staf yang merupakan peneliti aktif dalam jaringan INU untuk terlibat dalam penelitian di universitas anggota INU lainnya. Para peneliti tersebut diharuskan melakukan kunjungan selama 2- 4 minggu dan harus menjadi dasar untuk kerja sama masa depan antara kedua pusat penelitian. (RBF-Humkoler UNPAR)