Pengurus Paguyuban Purnabakti Unpar (PPU) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) kembali mengadakan kegiatan Temu Kangen PPU 2017 pada Sabtu (2/12) lalu di Lobby Gedung Rektorat Unpar. Acara temu kangen ini rutin dilakukan setiap tahunnya sebagai rangkaian kegiatan perayaan Dies Natalis Unpar. Dalam kesempatan tersebut, para purnabakti bertemu dan bersilaturahmi dengan sejumlah sivitas akademika Unpar.
“Kami sungguh berbahagia kalo acara semacam ini sungguh di-support. Didukung oleh pimpinan universitas. Perlu Bapak/Ibu ketahui bahwa kegiatan semacam ini tentunya sudah rutin kita lakukan. Setiap setahun sekali, kita pasti mengadakan acara semacem walaupun bentuknya berbeda. Kita mengadakan (acara) jalan-jalan. Piknik bersama paling tidak (sudah) dua kali,” ungkap Ketua PPU 2017 Yulianus Sutikno.
Acara Temu Kangen PPU, kata beliau yang akrab disapa Pak Tikno, sudah diadakan sebanyak empat kali. Pertama kali diselenggarakan, saat Dies Natalis khusus para purnabakti yang diselenggarakan di GSG Unpar (saat ini Gedung PPAG) pada 2014 lalu.
Dalam kata sambutannya beliau mengucapkan rasa terima kasih kepada para purnabakti Unpar. “Terima kasih atas segala dukungan dan kerja sama. Masih mau bersama-sama berkumpul di tempat ini. (Di) acara semacam ini. Suatu kegembiraan bersama bisa kita ciptakan baik melalui pertemuan langsung maupun acara-acara (lainnya),” ungkapnya.
“Itu (acara seperti ini) ternyata membawa kita (dalam) tanda kutip, usia kita akan jauh lebih muda daripada yang sebenarnya…Jingkrak-jingkrak bersama. Main bersama-sama,” ungkapnya penuh tawa.
“(Acara jalan-jalan bersama) suasana itu luar biasa,” kenang beliau.
Rektor Unpar Mangadar Situmorang Ph.D pada kesempatan yang sama, menyambut kehadiran para purnabakti Unpar yang hadir dalam acara tersebut. Beliau mengatakan, pertemuan ini tetap menjadi pernyataan terima kasih dari Unpar atas seluruh pengabdian, karya, para purnabakti Unpar hingga Unpar bisa seperti sekarang ini.
“Dan, pengurus Yayasan Unpar sangat peduli dengan keadaan Ibu/Bapak purnakarya. Sekalipun mungkin tidak selalu banyak hal yang bisa dilakukan. Tetapi Yayasan dan pimpinan Unpar merasa dan terus merasa bahwa Unpar berhutang budi kepada Ibu Bapak semua,” ungkapnya.
“Untuk itu sekali lagi Yayasan dan (sivitas akademika) Unpar juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu yang sudah turut merawat, mengembangkan, dan memajukan Unpar,” tambah beliau dalam kata sambutannya.
Adapun, rangkaian acara meliputi pemeriksaan kesehatan (cek tensi dan gula darah) oleh RS. Borromeus Bandung, talkshow kesehatan “Bugar dan Bahagia Tanpa Alzheimer” yang disampaikan oleh dr. Nastiti, doorprize dan hiburan, serta ramah tamah.