Tantangan Perguruan Tinggi Hadapi Dunia Digital

Inovasi dalam berbagai bidang ilmu menimbulkan perubahan dalam masyarakat global. Meski secara garis besar membawa kemajuan, perubahan ini juga membawa dampak negatif bagi institusi dan masyarakat.

Hal tersebut mendorong berbagai pihak melakukan terobosan, yang tujuannya antara lain supaya tidak tertinggal dan mengalami dekadensi. Tak luput dalam dunia pendidikan.

Seiring zaman, institusi pendidikan tinggi juga mengalami berbagai perubahan. Seperti yang dialami oleh Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (FE Unpar), fakultas tertua di Unpar.

FE Unpar terbukti mampu mengiringi zaman dan berkontribusi bagi masyarakat. Namun, di sisi lain, perubahan dalam dunia yang kini memasuki era baru juga menjadi tantangan besar bagi eksistensi FE Unpar.

Merefleksikan perjalanannya sejak 1955, FE Unpar mengadakan Perayaan dan Orasio Dies ke-63 pada Jumat (9/2). Orator ilmiah Dr. Judith Felicia Pattiwael Irawan, Dra., MT. mengangkat tema “Tantangan Bagi Perguruan Tinggi dalam Menyongsong Era Digital.”

Perayaan dan Orasio Dies tidak hanya mengundang masyarakat FE Unpar yaitu mahasiswa dan dosen, tetapi juga alumni serta perwakilan Yayasan Unpar.

Era disruptif

Orasi ilmiah diawali dengan penggambaran atas fenomena kemajuan yang terjadi saat ini. Pertama, munculnya Revolusi Industri 4.0 yang didorong oleh kemajuan dunia digital, yang ditandai oleh meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dalam proses industri seperti robot yang memiliki algoritma yang memungkinkannya untuk mempelajari hal-hal baru tanpa masukan khusus dari operator. Keberadaan robot, selain meningkatkan efisiensi produksi, mereduksi kebutuhan tenaga kerja manusia.

Era digital ditandai pula oleh munculnya masyarakat internet (internet society). Interkonektivitas masyarakat global dengan komputer, gawai, dan perangkat digital lain menghasillkan dunia “baru”, dunia maya yang terpisah dari dunia nyata. Kemunculan masyarakat baru ini telah merasuki berbagai bidang. Misalnya, kini muncul digitalisasi ekonomi melalui e-commerce, yang memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan aman, juga membuka peluang usaha bagi wirausaha baru.

Keberadaan teknologi digital memunculkan suatu era disruptif, yaitu inovasi yang cepat sesuai kebutuhan menjadi vital. Kebutuhan masyarakat digital yang serba praktis menjadi tantangan bagi semua bidang kehidupan, termasuk pendidikan.

Belum lagi kemunculan digitalisasi di bidang industri dan ekonomi, meski membuka peluang, namun juga memberi ancaman bagi angkatan kerja yang akan digantikan oleh kecerdasan buatan. Inilah yang menciptakan urgensi bagi institusi, termasuk perguruan tinggi, untuk berinovasi lebih baik menghadapi kemajuan era digital.

Tingkatkan Interaksi

Era digital menghasilkan generasi milenial, generasi muda dengan karakterisitik yang khas. Mereka adalah generasi yang memiliki kekuatan informasi luar biasa, didukung interkonektivitas global lewat jaringan internet. Karakter generasi milenial yang berbeda dengan generasi-generasi terdahulu akan menyebabkan perbedaan persepsi dan tindakan menyikapi perubahan.

Oleh karena itu, langkah mendidik generasi milenial pun harus disesuaikan dengan perkembangan fenomena “zaman now”.

Daya saing generasi muda salah satunya dipengaruhi oleh ilmu dan pengalaman yang ia peroleh selama berkuliah. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus mengembangkan berbagai faktor agar mampu bersaing, juga menghasilkan lulusan yang mumpuni. Faktor-faktor ini adalah membuat kurikulum yang memahami kebutuhan masyarakat di era digital, melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar. Salah satunya melalui pengembangan proses pembelajaran digital serta melibatkan mahasiswa secara aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Inovasi Unpar

Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, FE dan Unpar secara keseluruhan terus mengejar melalui berbagai inovasi di bidang pembelajaran, yang salah satunya didukung oleh keberadaan Pusat Inovasi Pembelajaran (PIP). Perbaikan kurikulum yang disesuaikan dengan fenomena dan kebutuhan saat ini sangat penting dalam menjaga daya saing Unpar sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia.

Inovasi lain seperti proses pembelajaran dan basis data digital melalui Interactive Digital Learning Environment (IDE) Unpar, yang penggunaannya semakin luas, juga terus ditingkatkan. IDE Unpar tidak hanya menjadi jalan bagi digitalisasi universitas, tetapi juga meningkatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa.

Penggunaan IDE Unpar diperkuat oleh penggunaan basis data ilmiah global yang dikelola oleh Perpustakaan Unpar. Buku dan jurnal digital mempermudah masyarakat Unpar dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas keilmuan dosen dan mahasiswa, agar mampu bersaing dalam era digital ini.

 

Sumber: KOMPAS – Griya Ilmu (Selasa, 27 Februari 2018)

Berita Terkini

Bima Arya Hadiri Wisuda UNPAR, Beri Alumni Inspirational Speech

Bima Arya Hadiri Wisuda UNPAR, Beri Alumni Inspirational Speech

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkesempatan menerima kehadiran Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Dr. Bima Arya Sugiarto, dalam Sesi 1 Wisuda I Tahun Akademik 2024/2025 yang dilaksanakan pada Jumat (9/5/2025). Sebagaimana...

Lantik 881 Wisudawan, UNPAR Gelar Wisuda I Tahun Akademik 2024/2025

Lantik 881 Wisudawan, UNPAR Gelar Wisuda I Tahun Akademik 2024/2025

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menggelar Wisuda I Tahun Akademik 2024/2025 pada Jumat (9/5/2025) di Auditorium Ruang Arntz-Geise (PPAG 2), Bandung. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor UNPAR Nomor III/R/KEP/2025-03/0112, sebanyak 811...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Feb 27, 2018

X