UNPAR.AC.ID, Bandung – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh beberapa mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (FH UNPAR) melalui inovasinya. James Ardy selaku Founder dan CEO berhasil mendirikan Legal Plus, sebuah startup teknologi yang menawarkan solusi manajemen kantor hukum berbasis cloud.
Legal Plus sendiri telah dirintis sejak tahun 2023 oleh James Ardy bersama dengan rekan-rekannya, yakni Jordan Yudhistira, Chrisostomus Paudra, Jesslyne Chua dari Fakultas Hukum UNPAR, serta Richard Yoshuara dari Fakultas Aktuaria Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dikutip melalui keterangan tertulisnya pada Rabu (12/6/2024), dirinya menyoroti banyaknya peluang bisnis dalam dunia hukum yang dapat dijelajahi khususnya dengan teknologi. Dirinya berpendapat bahwa teknologi yang tepat dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di dunia hukum.
“Bahkan dapat lebih ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. Mengingat perkembangan teknologi AI yang sangat pesat, tentunya akan banyak peluang baru muncul di dalam industri teknologi hukum,” ujar James Ardy, mahasiswa angkatan 2022 itu.
Berbicara mengenai Legal Plus, James menyatakan bahwa ide ini muncul ketika dirinya menghadiri acara jendela karir. Ketika dirinya bertanya mengenai praktik hukum di era digital, dirinya merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh narasumber. Mengingat perkembangan pesat teknologi Artificial Intelligence (AI), James memiliki pendapat bahwa masa depan hukum di Indonesia dan bahkan di luar negeri tidak akan bisa dipisahkan dengan teknologi.
“Menurut saya, jawaban itu tidak memuaskan oleh karena di luar negeri sudah banyak software yang dikhususkan untuk berpraktik hukum. Mulai dari hari itu, saya dan co-founder lain nya mendirikan Legal Plus guna mengembangkan solusi menggunakan teknologi yang dirancang khusus untuk dunia hukum,” ucapnya.
Hingga Legal Plus hadir, James menyatakan bahwa dirinya menghadapi berbagai tantangan seperti sulitnya mencari angel investor dan kepercayaan advokat karena dirinya yang masih berstatus mahasiswa.
Saat ini, Legal Plus fokus terhadap produk utamanya, yakni software manajemen kantor hukum berbasis cloud. Namun, James Ardy berharap Legal Plus bisa menjadi salah satu alternatif solusi hukum layaknya notaris, edukasi, dan bahkan teknologi AI untuk hukum. Dirinya juga berharap Indonesia memiliki ekosistem teknologi hukum.
“Kami juga ingin agar Indonesia mempunyai ekosistem teknologi hukum yang saling terintegrasi guna memajukan dunia hukum secara keseluruhan menjadi lebih efisien, cepat, dan lebih berkualitas,” tutur dirinya.
Di sisi lain, James Ardy turut memberikan pesan kepada mahasiswa UNPAR yang ingin merintis bisnis atau startup. Menurutnya, mental yang tangguh adalah hal yang perlu disiapkan untuk bisa konsisten maju meskipun akan ada orang yang tidak mendukung. Ia juga menekankan bahwa inovasi dengan teknologi termutakhir dan relevan juga turut menjadi salah satu hal yang dibutuhkan.
“Hal yang terpenting adalah mencari Co-founder yang ingin merintis bersama dan saling melengkapi secara skill set,” ucapnya. (KTH – Humas UNPAR)