UNPAR.AC.ID, Bandung – Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan (FTI UNPAR) bersama dengan Program Profesi Insinyur UNPAR menggelar Workshop Industrial Hygiene dan Pelatihan Fire Safety selama dua hari pada 15 Agustus hingga 16 Agustus 2024. Acara tersebut merupakan kolaborasi bersama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bandung, PII Jawa Barat, A2K3KI, Indonesia Network of Occupational Safety and Health Professional (INOSHPRO), dan UNPAR Plus.
Acara yang dilaksanakan di Lecture Theater Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) turut menghadiri dua narasumber, yakni Dr. F. Handojo Kun. H, MPH, Sp.OK, HIU selaku Ketua LSP Industrial Hygiene dan Yushadi Pane, ST, MM selaku ketua umum Asosiasi Ahli Katiga Kimia Indonesia (A2K3KI). Kegiatan ini turut menyoroti Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) lingkungan kerja dan fire safety dalam berbagai sektor industri.
Dalam kegiatan pembuka, turut hadir Ir. Muhammad Erpandi Dalimunthe, S.T., M.T., M.K.K.K., IPM selaku Ketua PII Jawa Barat, Dr. Johanna Renny Octavia Hariandja, S.T., M.Sc., PDEng selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UNPAR , serta Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D. selaku Rektor UNPAR, beserta jajaran lainnya.
Ir. Tony Handoko, S.T., M.T., IPM selaku Ketua Pelaksana mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah berkolaborasi dalam menyelenggarakan workshop ini.
“Kami mengajak beberapa asosiasi untuk bisa berkolaborasi. Hari ini, kami berterima kasih sekali kepada teman-teman dari PII maupun dari A2K3KI, INOSHPRO, dan teman-teman mitra UNPAR yaitu FTI dan Teknik Kimia yang ikut bergabung di sini,” ujar Tony.
Lebih lanjut, dirinya melaporkan bahwa target untuk mengenalkan Industrial Hygiene dan fire safety kepada perusahaan telah terpenuhi. Hal ini dikarenakan mayoritas peserta workshop sendiri berasal dari berbagai perusahaan.
“Saya ingin melaporkan bahwa peserta yang datang ada 65. Dari 65 peserta ini, boleh dibilang 80-90% berasal dari perusahaan sehingga apa yang menjadi target kami untuk mengenalkan Industrial Hygiene maupun fire safety bisa terpenuhi,” tutur dirinya.
Di sisi lain, Dr. Johanna Renny Octavia Hariandja, S.T., M.Sc., PDEng selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UNPAR menyoroti pentingnya topik Hygiene Industry dan Fire Safety dari teori milik Heinrich.
“Topik Hygiene Industry dan Fire Safety merupakan topik yang penting. Mengapa? Karena penyebab kecelakaan kerja menurut teori Heinrich Itu paling besar itu unsafe act dan unsafe condition atau perilaku yang berbahaya dan kondisi kerja yang berbahaya,” ungkap dirinya.
Sementara itu, Ir. Muhammad Erpandi Dalimunthe, S.T., M.T., M.K.K.K., IPM selaku Ketua PII Jawa Barat mengungkap harapannya terkait dengan pelaksanaan workshop ini. Dirinya pun menyinggung terkait Indonesia Emas 2045.
“Harapan kami, nanti ada timbul ide, gagasan, ataupun konsep terkait arah Industrial Hygiene di Indonesia ke depannya. Di sini ada akademisi, praktisi, dan organisasi profesi yang bisa membuat suatu pilot project sehingga kita bisa menyampaikan kepada pemerintah,” ujar dirinya.
Sejalan dengan Muhammad Erpandi Dalimunthe, Rektor UNPAR Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D. juga turut menyuarakan harapannya terkait workshop dengan topik yang penting di lingkungan kerja.
“Sebuah kolaborasi yang begitu luas sehingga acara yang penting ini bisa terjadi. Semoga dengan kolaborasi ini nanti akan ada banyak hasil yang bisa dihasilkan karena topik yang penting itu dibahas oleh begitu banyak orang penting. Sehingga, hasilnya juga diharapkan membawa sesuatu yang penting,” ujar Rektor UNPAR. (KTH-Humas UNPAR)
