UNPAR.AC.ID, Bandung – Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) bekerja sama dengan Yayasan Fitrah Bisnis Keluarga Nusantara (FBN) dan Universitas Ciputra (UC) Center of Family Business Surabaya melaksanakan serial diskusi ‘Bincang Bincang Bisnis Keluarga’ pada Rabu (2/10/2024) di Ruang Multifungsi Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) UNPAR.
Dengan mengusung tema “Dari Tradisi ke Inovasi: Perjalanan NextGen dalam Bisnis Keluarga”, serial diskusi ini membahas tentang cara generasi penerus dapat menyikapi bisnis keluarga masing-masing. Tidak hanya generasi penerus, diskusi ini juga menghadirkan generasi sekarang (NowGen) untuk memberi paparan terkait apa yang menjadi harapan dan tantangan dari kacamata mereka.
Serial diskusi ini turut mengundang beberapa narasumber yang terdiri dari para praktisi, akademisi, dan pemerhati bisnis keluarga lintas generasi, antara lain:
- Aruwan Soenardi – Gading Murni Group
- Teddy Saputra, S.E., M.B.A -Direktur Universitas Ciputra Family Business Center
- Tarisa Widya Krisnadi, B.Sc., M.B.A – Kawan Lama Group
- Devin Widya Krisnadi B.Sc- Kawan Lama Group
- Moses Yosia Chandra Saputra., B.Comm., M.Fin. Analysis – Asia Group
- Kristoffer Chandra Dharmaputra, B.A – Asia Group
- Stanislaus Michael Sugiaman, S.M. – Formula Auto Detailing
Melalui kata sambutannya, George Alain Garot selaku Direktur Eksekutif Yayasan FBN mengungkapkan rasa senangnya atas serial diskusi yang dilaksanakan. Dirinya menyampaikan bahwa Yayasan FBN sendiri memang berfokus pada pengembangan bisnis keluarga.
“Kami dengan senang hati mengadakan acara seperti ini supaya kita semua dapat saling berbagi antara para keluarga pemilik bisnis, praktisi dan mahasiswa yang juga mungkin akan jadi generasi penerus di keluarga masing-masing,” tutur dirinya.
Dirinya juga menyatakan bahwa minat bisnis keluarga di antara mahasiswa ini memang sangat besar. Hal ini didasarkan dari pengalamannya mengajar mata kuliah bisnis keluarga di UNPAR.
“Perjalanan kami dengan UNPAR sudah berjalan cukup panjang dan kalau bapak ibu sekarang melihat, mata kuliah kami ini sudah berkembang dengan sangat pesat. Itu membuktikan bahwa minat bisnis keluarga di antara para mahasiswa ini sangat besar,”
Sementara itu, Brigita Meylianti Sulungbudi, Ph.D., ASCA., CIPM. selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNPAR menyampaikan bahwa bisnis keluarga juga merupakan salah satu pilar terkuat dari bisnis di Indonesia. Namun, Indonesia sendiri agak tertinggal jika dibandingkan dengan negara maju lainnya, seperti Jepang, Amerika, dan lainnya.
“Bisnis keluarga merupakan salah satu pilar terkuat dari bisnis di Indonesia dan kita harus akui itu. Indonesia lebih terlambat dibandingkan negara Eropa atau Amerika, di mana kita baru masuk ke generasi ketiga atau keempat sedangkan di Jepang, Amerika, dan Eropa mungkin udah generasi ke sekian,” ujar Brigita.
Lebih lanjut, dirinya juga menyampaikan kutukan generasi ketiga, yang terkadang adalah generasi yang menghancurkan bisnis keluarganya. Jika bisnis keluarga hancur, maka perekonomian Indonesia akan turut terganggu.
Oleh karena itu, dirinya berharap bahwa serial diskusi ini bisa mengingatkan para NextGen untuk tetap merawat tradisi, tetapi juga tidak melupakan masa depan dengan terus berinovasi.
“Harapannya, tugas berat dari NextGen untuk melanjutkan bisnis keluarga dengan cara apapun. Bisa dengan menangani langsung, tetapi bisa juga sebagai pemilik saham yang mengawasi, memperkerjakan para profesional, dan lainnya. Pada dasarnya, bagaimana caranya supaya bisnis ini bisa sustain dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama bagi perekonomian Indonesia,” ucapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, anggota pengurus Yayasan UNPAR, Ir. Iwan Supriadi juga turut menyampaikan harapannya terkait diskusi serial bisnis keluarga ini.
“Diskusi ini diharapkan menjadi bintang yang menarik sesuai dengan harapan para NextGen yang nanti akan menjadi para pemimpin dan keberlanjutan bisnis keluarga,” ujar Iwan.
Dirinya juga turut membahas kebijakan mata kuliah bisnis keluarga yang telah menjadi mata kuliah wajib di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi UNPAR.
“Dengan diselenggarakannya mata kuliah manajemen bisnis keluarga menjadi salah satu kuliah wajib di Fakultas Ekonomi. Serta didukung latar belakang sebagian besar mahasiswa Fakultas Ekonomi, banyak yang beras al dari bisnis keluarga dan kenyataan bahwa di Indonesia sebagian besar bisnis dimiliki dan dijalankan oleh keluarga, sehingga sangat tepat jika manajemen bisnis keluarga dijadikan mata kuliah wajib bagi mahasiswa,” ujar dirinya. (KTH-Humas UNPAR)