Parahyangan Fair, atau yang lebih dikenal sebagai Parfair, adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Lembaga Kepresidenan Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (LKM Unpar). Tahun ini, Parfair mengangkat tema Eclipsed, dengan mengusung konsep anthology collaborative event. Dalam tema ini, seni menjadi tidak berbatas dan tidak terkotak-kotakan. Seni adalah bentuk dasar yang fundamental dalam kehidupan, dan tidak dapat dibatasi oleh visualisasinya semata.
Sebagai pendahuluan, Sabtu (11/2) lalu, Parfair mengadakan Selenial Part 1: Film Masterclass. Untuk menyelenggarakan kegiatan ini, Parfair menggandeng Rasamala Film, sebuah rumah produksi film indie asal Bandung.
Dalam masterclass yang terbagi ke dalam dua sesi ini, setiap peserta diajak untuk mengeksplorasi seluk beluk pembuatan sebuah film, mulai dari pembuatan naskah dan cerita film, hingga menyutradarai sebuah film. Kelas diadakan secara interaktif dan informal, sehingga setiap peserta dapat berbagi ilmu dan mengeksplorasi ide sebagai proses pembuatan sebuah film.
Artisista, wakil ketua Parfair 2017, menjelaskan bahwa kegiatan Selenial Part 1 akan disambung oleh Selenial Part 2, yang akan diselenggarakan pada tanggal 31 Maret mendatang. Kemudian, rangkaian kegiatan akan ditutup dengan acara puncak Eclipsed yang mengusung berbagai bentuk pentas kolaboratif.
Sebagai pelengkap, Parfair juga membuka Film and Painting Submission. Kompetisi yang terbuka bagi umum ini mengambil tema “Melancholy”, dan setiap karya akan dikuratori serta ditampilkan pada Selenial Part 2. Setiap peserta diberi kebebasan untuk mengintrepertasi tema ini.
