UNPAR.AC.ID, Bandung – Gaya hidup berkelanjutan dari sudut pandang akademisi adalah pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab atau yang berdasarkan pada isu keberlanjutan lingkungan. Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D. dalam talkshow bertajuk ”Gaya Hidup Berkelanjutan” yang diadakan Garuda Food, Kamis (18/1/2024).
Selain Rektor UNPAR, dua narasumber lain turut serta dalam talkshow tersebut, yaitu Direktur Garudafood Basuki Nur Rohman dan oleh Prilly Latuconsina selaku Brand Ambassador Chocolatos dan pegiat lingkungan. Talkshow tersebut diselenggarakan usai peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Pabrik Garudafood Sumedang, Jawa Barat.
”Sesuai visinya, UNPAR selalu menekankan keseimbangan antara martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan. UNPAR selalu berupaya untuk mengintegrasikan prinsip prinsip keberlanjutan dalam kehidupan akademiknya,” ucap Rektor.
Atau keberlanjutan lingkungan, lanjut Rektor, Secara konkret komunitas akademik UNPAR atau lebih kenal dengan sapaan-Unparian-melakukan berbagai hal. Di antaranya:
- Mengurangi sampah dan pengolahan sampah, mengurangi Penggunaan kemasan dalam membeli makanan yang dikonsumsi di dalam kampus
- Bekerja sama dengan startup di bidang pengolahan sampah untuk mendaur ulang sampah yang ada di kampus maupun sampah rumah tangga para dosen dan mahasiswa
- Menggunakan energi secara bertanggung jawab, menghindari pemborosan penggunaan listrik maupun kendaraan bermotor dan sumber sumber energi lain yang tidak diperlukan dan tidak berkelanjutan.
Mahasiswa juga memiliki peran penting dan krusial dalam inisiatif dan promosi isu isu berkelanjutan. Banyak kegiatan kemahasiswaan yang menekankan pada isu dan arah perubahan keberlanjutan, baik dalam penyelenggaraan kampanye bebas sampah, kegiatan membersihkan area area sekitar kampus dari Sampah, melakukan urban farming dan mendaur ulang sampah sampah organik.
”Responsible consumption and production menjadi salah satu topik bagi mahasiswa berprestasi kami di tahun 2023. Kampanye “Less is more” yang mendorong penggunaan pakaian secara bertanggung jawab dengan mempromosikan jumlah pakaian yang sedikit tapi tetap gaya dengan kreativitas mix and match, menjadi salah satu kampanye yang membawa mahasiswa pintar menjadi salah satu finalis dalam mahasiswa berprestasi di tingkat nasional,” tuturnya.
Rektor pun menuturkan, UNPAR sudah banyak melakukan kajian mengenai gaya hidup berkelanjutan di Indonesia, baik dari persepsi, analisis dampak lingkungan atas pola hidup pola konsumsi dan pola produksi berkelanjutan maupun berbagai riset disisi energi baru dan terbarukan. Kerja sama dengan Garuda Food yang sedang diinisiasi adalah mencari sumber bahan energi baru dan terbarukan yang dapat memanfaatkan sampah dan tetap memberi kelayakan teknis dan ekonomis bagi operasional Garuda Food.
”Saya sendiri melakukan inovasi dan riset mengenai transportasi yang berkelanjutan, mulai dari persepsi atas penggunaan transportasi berkelanjutan sampai dengan berbagai skenario yang memberikan optimalisasi pada isu lingkungan dari sisi transportasi,” katanya.
UNPAR pasti bukan satu-satunya kampus yang sudah berinovasi untuk pola hidup berkelanjutan, lanjut Rektor, namun UNPAR selalu berupaya melakukan segala perbaikan berkelanjutan untuk mengurangi sampah, memilih penggunaan energi baru dan terbarukan maupun memilih dan mengkonsumsi produk secara lebih bertanggung jawab melalui Proyek proyek dan kajian di kelas, kegiatan kemahasiswaan dan yang lebih penting lagi UNPAR memiliki program MBKM (atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka) secara Tematik Khas UNPAR yang berfokus pada Ekologi, baik dalam Pelestarian lingkungan di sekitar UNPAR maupun perhatian pada sampah makanan atau program Ekologi berbasis seni.
”Selain itu, Evaluasi terhadap kampus yang memenuhi kriteria kriteria ramah lingkungan atau kampus hijau terus kami upayakan dengan mengikuti dan memperbaiki nilai dari UI Greenmetrics kami,” tutur Rektor. (NAT/SYA-Humas UNPAR)
