UNPAR.AC.ID, Bandung – Tim Pusat Studi Kajian Pembelajaran (PSKP) STEM UNPAR bekerja sama dengan Yayasan Ruang Generasi Aktif (Ruang Bergerak) adakan kegiatan pembelajaran berbasis proyek (problem-based learning) berupaya pembuatan Smart City kepada guru di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 8-12 Mei 2023 lalu.
Terdapat setidaknya 10 sekolah yang dikunjungi yaitu SMP Negeri 2 Adiankoting, SMP Negeri 1 Tarutung, SMP Negeri 2 Pahae Jae, SMP Negeri 4 Pahae Julu, SMP Negeri 1 Purbatua, SMP Negeri 1 Simangumban, SMP Negeri 1 Siatas Barita, SMP Negeri 4 Tarutung, SMP Negeri 1 Parmonangan, dan SMP Negeri 3 Pagaran. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Tim PSKP tim terbagi atas 2 kelompok agar setiap sekolah dapat dikunjungi.
Kegiatan pengabdian tersebut dibagi menjadi 2 mata acara yaitu sesi seminar oleh para guru dan siswa yang dibawakan oleh tim dari Yayasan Bisukma yaitu Bapak Erikson Sianipar dan Bapak Sahat Simorangkir, serta sesi workshop yang dibawakan oleh tim PSKP STEM dan tim Ruang Bergerak.
Lebih lanjut, pada sesi seminar mengangkat topik-topik terkait pengembangan proses pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila. Para guru cukup interaktif dengan adanya sesi tanya jawab dan diskusi dengan adanya kurikulum merdeka yang akan segera diterapkan di tahun ajaran nanti.
Sementara itu, diadakan pula workshop kegiatan pembelajaran berbasis proyek secara berkelompok. Guru-guru diminta untuk membuat proyek STEM yaitu “Smart City” dengan anggota kelompok yang berbeda mata pelajarannya.
Terlebih, para guru pun diminta untuk membuat proyek tersebut dengan bahan yang sudah disediakan seperti gunting, lem tembak, double tape, spidol, dan kuas untuk menghias keindahan bentuk Smart City.
Kegiatan workshop tersebut juga mengusung konsep pemanfaatan barang bekas, misalnya kardus dan botol bekas. Dalam mewujudkan konsep Smart City, juga disediakan kabel, generator (dinamo), roda pemutar, lampu LED, dan cat akrilik.
Tujuan diadakan workshop ini yaitu untuk membuat sebuah Smart City yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran, serta mengusung pembelajaran dengan siklus 5E (Engagement, Explanation, Execution, Evaluation, dan Elaboration).
Antusias para guru yang tercermin dalam kegiatan pengabdian ini pun merupakan suatu bentuk aktualisasi diri sebagai seorang pendidik yang dapat memotivasi dan menginspirasi kegiatan pembelajaran yang menarik, eksploratif, serta memberikan pengalaman berpikir kritis dan kreatif bagi siswa. (JES-Humkoler UNPAR)