Himpunan Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Katolik Parahyangan (HMPSIAP Unpar) meyakini pentingnya program pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud nyata pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui program Publik Mengajar, mahasiswa Program Studi (Prodi) IAP berkeinginan untuk mengabdikan ilmunya kepada komunitas anak jalanan di Bandung.
Pada 30 November 2017 lalu, program perdana Publik Mengajar diadakan selama dua hari, dengan sasaran siswa/i Sekolah Dasar (SD) yang tergabung dalam komunitas anak jalanan di kawasan Asia Afrika, Bandung. Sebanyak 20 orang mahasiswa turut serta dalam program ini. Ilmu dasar seperti kemampuan Calistung (Membaca, menulis, dan berhitung), mereka coba bagikan kepada komunitas tersebut.
Kepada Tim Publikasi Unpar, Rifan Ketua HMPSIAP periode 2017-2018 menyampaikan awal mula dibentuknya program ini.
“Awalnya, kita berpikir, kita kan udah punya Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan himpunan, salah satu (programnya) harus mengarah ke sana. Nah kebetulan, karena kita gak punya program pengabdian masyarakat, kita adakan di periode ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, tim HMPSIAP berdiskusi terkait konsep program Publik Mengajar dengan sejumlah dosen Prodi IAP. Pemilihan komunitas yang ada di sekitaran jalan Asia Afrika adalah hasil rekomendasi salah satu dosen yang merupakan anggota aktif di salah satu NGO di Bandung, dimana beliau memiliki kontak dengan komunitas tersebut.
“Kita diberi kesempatan untuk bereksplorasi terkait konsep (kegiatan Publik Mengajar),” ujarnya yang ditemui pada Rabu (21/2).
Rifan mengatakan, kegiatan Publik Mengajar diadakan untuk pertama kalinya pada akhir tahun lalu. “Kemaren (bulan November) baru terlaksana satu kali. Mungkin semester ini nanti kita laksanakan 1-2 kali lagi,” katanya.
Selain sebagai wujud pengalaman abdimas, Rifan mengakui, Prodi IAP melalui HMPSIAP ingin meningkatkan keterlibatannya dalam kegiatan Publik Mengajar, sekaligus juga memperkenalkan Prodi IAP ke publik.
Saat ini, program Publik Mengajar diperuntukan bagi mahasiswa Prodi IAP. Bagi mereka yang tertarik untuk bergabung dengan tim Publik Mengajar, dapat langsung menghubungi sekretariat HMPSIAP. Adapun, briefing mengenai persiapan program, juga akan dilakukan lebih lanjut. Hal tersebut terkait pembekalan singkat untuk beradaptasi dengan komunitas anak jalanan sebelum tim tiba di lapangan. Sosialisasi pun dilakukan melalui kontak antarangkatan mahasiswa IAP Unpar.
Pada kesempatan yang sama, Rifan membagikan pengalaman dan kesan tentang program perdana Publik Mengajar yang telah diadakan, “Kalo dari Publik sendiri antuasiasme lumayan bagus. Dari anak-anak juga (cukup) bersahabat menerima kedatangan kita.”
Di masa mendatang, Rifan berharap, “Lebih dikembangkan lagi, konsepnya. Terus, bukan cuma di satu tempat. Bisa keliling di beberapa tempat. Kalo misalnya, sumber daya manusia dan tempatnya memungkinkan.”
Tim Publik Mengajar juga mulai menjajaki sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai mitra kerja sama dalam pelaksanaan program tersebut.
“Panitia (sedang) coba cari-cari kerja sama dengan beberapa NGO yang punya concern ke sana. (Salah satunya) Yayasan Anak-Anak Terang,” pungkasnya.