UNPAR.AC.ID, Bandung – Program Vokasi Manajemen Perusahaan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) bersama Bank Jabar Banten (BJB) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat menggelar kegiatan Financial Life Skills bertajuk “Menabung Sejak Muda Yokk!!”, Sabtu (7/8/2021) yang diikuti lebih dari 800 peserta dari kalangan pelajar dan umum. Dalam kegiatan itu, BJB juga melakukan penyerahan simbolis 1.000 buku tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) kepada seluruh peserta webinar.
Hadir dalam acara tersebut Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D.; Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi; Bunda Literasi Jabar Hj. Atalia Praratya Kamil, S.I.P., M.I.Kom,; Kepala OJK Regional 2 Jabar Indarto Budiwitono; dan Kepala Dinas Pendidikan Jabar H. Dedi Supandi., S.STP., M.Si.
Kemudian Direktur Konsumer dan Ritel BJB Suartini; Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kantor Regional 2 Jabar Teguh Dinurahayu; Dosen Sekolah Vokasi UNPAR Lilian Danil, S.E., M.M.; Jehian Panangian Sijabat (Talent Manager, CEO Menantea & Forbes 30 Under 30); dan dr. Indah Kusuma (Musisi & Entrepreneur).
Literasi keuangan menjadi topik yang dibahas dalam webinar tersebut, dalam hal ini adalah pentingnya menabung sebagai kegiatan yang perlu dilakukan oleh berbagai kalangan, tak terkecuali para pelajar. Selain untuk mengantisipasi kemunculan biaya tak terduga di masa krisis seperti pandemi Covid-19, mulai menabung di usia muda juga banyak memberikan manfaat lainnya seperti mengasah kepentingan dalam mengatur keuangan.
Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D. dalam sambutannya menyambut baik kolaborasi antara UNPAR, BJB, dan OJK Kantor Regional 2 Jabar dalam memberikan literasi keuangan bagi pelajar untuk terus belajar dan mengembangkan diri dalam banyak hal termasuk dalam bidang keuangan.
“Ini perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya. Tidak lupa untuk menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan mitra kerja sama UNPAR yang mendukung acara ini,” ujar Rektor.
Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi menuturkan penyerahan simbolis 1.000 buku tabungan Simpel kepada seluruh peserta webinar menjadi wujud komitmen BJB dalam meningkatkan minat menabung bagi generasi muda. Hal ini sejalan dengan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus dalam upaya meningkatkan literasi dan pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 mendatang.
Penyerahan simbolis 1.000 tabungan Simpel pun sejalan lewat program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang diinisiasi OJK bersama industri perbankan. BJB dalam hal ini turut berperan aktif memberikan edukasi keuangan sejak dini dan menghadirkan produk perbankan yang mudah diakses oleh pelajar.
Menurut dia, pandemi Covid-19 tentu menjadi pelajaran berharga yang menyadarkan kita tentang kemungkinan ketidakpastian kondisi keuangan sejak dini. Oleh karena itu, mempersiapkan menabung serta berinvestasi tentu menjadi pilihan agar dapat melindungi nilai uang dari inflasi sehingga kemampuan daya beli tetap bertahan di masa yang akan datang. Selain tentunya dana darurat yang kita sisihkan pada saat kondisi normal akan menjadi benteng pertahanan.
“Sebagai bank yang lahir dan tumbuh besar di Jabar, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama yang strategis dengan lembaga pendidikan khususnya UNPAR sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia guna memberikan edukasi keuangan sejak dini bagi sivitas akademika melalui produk-produk yang inovatif,” ucapnya.
Kepala OJK Regional 2 Jabar Indarto Budiwitono mengungkapkan bahwa hasil survei tahun 2019 menunjukkan bahwa literasi keuangan untuk usia 15-17 tahun sebesar 15,92 persen. Artinya dari 100 pelajar yang paham produk keuangan hanya sekitar 16 persen. Sementara tingkat inklusi usia 15-17 tahun sebesar 58,28 persen, artinya dari 100 pelajar yang menggunakan produk keuangan formal hanya 58 orang.
“Data tersebut menunjukkan bahwa pemahaman dan penggunaan produk jasa keuangan relatif masih rendah di kalangan pelajar. Maka dari itu OJK bersama Kementerian/Lembaga (K/L) penyelenggara rangkaian Hari Indonesia Menabung diantaranya berupa program KEJAR yang terdiri dari pembukaan rekening pelajar secara masif serta melaksanakan edukasi dan mengkampanyekan melalui media promosi secara serentak,” kata Indarto.
Kepala Disdik Jabar H. Dedi Supandi, S.STP., M.Si.m pun mengatakan bahwa literasi keuangan merupakan kebutuhan dasar agar seseorang terhindar dari masalah keuangan. Literasi keuangan di beberapa negara maju secara tidak langsung telah menyadarkan kita betapa pentingnya tingkat melek keuangan. Literasi keuangan juga akan mempengaruhi seseorang untuk mengatakan bahwa menabung, berinvestasi, dan menerapkan secara tepat merupakan langkah-langkah yang harus kita lakukan dan harus kita rencanakan.
“Untuk itu menabung merupakan suatu upaya mengelola keuangan dan harus ditekankan sejak usia dini. Jadi bukan lagi bercerita kita punya uang baru menabung tapi bercerita bagaimana kita mempolakan manajemen keuangan kita agar budaya menabung itu agar kita dapat terus merencanakan tentang kondisi kehidupan kita di masa mendatang,” tuturnya.
Oleh karena itu, penting bagi para peserta didik meningkatkan kesadaran menabung dan meningkatkan kemampuan literasi keuangan. Dengan begitu peserta didik dapat menerapkan dan mampu mengambil keputusan dengan tepat sekaligus mempertanggungjawabkan atas keputusan keuangan yang dibuatnya.
“Nanti akan dirasakan oleh adik-adik bahwa literasi keuangan akan bermanfaat bagi peserta didik sebagai agent of change dalam pengelolaan keuangan,” ucapnya.
Sementara itu, Bunda Literasi Jabar Hj. Atalia Praratya Kamil, S.I.P., M.I.Kom menuturkan literasi keuangan perlu dipahami sebagai cara agar kita memiliki kecerdasan finansial. Dia pun menyambut baik kolaborasi UNPAR, BJB, OJK Kantor Regional 2 Jabar, dan Pemerintah Provinsi Jabar.
“Literasi finansial bisa diartikan supaya kita bisa memiliki tingkat kecerdasan finansial. Saya sendiri termasuk orang yang gemar sekali menabung. Oleh karenanya saya bersyukur sekali UNPAR bersama dengan BJB, OJK, Disdik Pemprov Jabar berkolaborasi bersama-sama untuk mendorong kegemaran menabung,” tuturnya. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)