UNPAR.AC.ID, Bandung – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta agar Perguruan TInggi memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya bagi mahasiswa. Presiden meyakini bahwa sumber daya manusia (SDM) yang unggul akan membawa Indonesia mampu bersaing dalam hal ekonomi digital.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam pidatonya pada Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), di Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) UNPAR, Kota Bandung, Senin (17/1/2022) lalu. Presiden meminta agar pendidikan tinggi memfasilitasi mahasiswa mengembangkan talentanya.
“Saya minta kepada pendidikan tinggi agar memfasilitasi mahasiswanya untuk mengembangkan talentanya. Jangan dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas. Berikanlah mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapa saja, di mana saja. Belajar kepada dunia industri silakan, belajar kepada dunia perbankan silakan,” ujar Presiden, dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, Rabu (19/1/2022).
Presiden menuturkan, SDM unggul harus mampu dipersiapkan karena dunia nantinya akan berubah menjadi hybrid. Baik hybrid knowledge maupun hybrid skill.
“Semua mahasiswa ke depan paham mengenai matematika, mengenai statistik, mengenai ilmu komputer. Paham mengenai bahasa, bukan (bahasa) Inggris saja, tetapi bahasa coding akan lebih penting nantinya,” ucapnya.
Presiden mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor ekonomi digital. Pasar digital Indonesia bahkan tumbuh pesat jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Indonesia juga memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi digital di Asia Tenggara yaitu sebesar 40 persen.
“Kita prediksi di 2025, pasar digital kita akan meningkat sampai di angka 146 miliar Dolar AS. Ini artinya, potensinya Rp 2.100 triliun. Ini bagian yang muda-muda untuk ngerjain ini, jangan diambil oleh negara-negara lain,” tutur Presiden.
SDM yang unggul, lanjut Presiden, sangat penting dalam upaya Indonesia untuk mengembangkan ekonomi digital. Oleh karena itu, pendidikan tinggi harus mempersiapkan mahasiswa dengan segala perubahan yang ada.
“Mahasiswa harus disiapkan untuk selalu siap belajar, karena perubahan akan muncul setiap hari, perubahan akan muncul setiap minggu, perubahan akan muncul setiap bulan, akan berubah terus dunia ini,” ujar Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan Rektor UNPAR Mangadar Situmorang. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)