UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bandung Philharmonic, di Ruang Rapat Rektorat UNPAR, Jumat (22/4/2022). Kolaborasi tersebut diharapkan membawa dampak signifikan dalam pengembangan keilmuan, khususnya di program Integrated Arts UNPAR.
Kerja sama antara UNPAR dan Bandung Philharmonic di antaranya menyepakati beberapa hal. Di antaranya dalam bidang sinergi dalam bidang pengembangan kurikulum/program bersama, pengembangan keilmuan, maupun pengembangan sistem.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D., dan Executive Director Bandung Philharmonic Airin Efferin. Dalam giat tersebut turut hadir pula Wakil Rektor Bidang Akademik UNPAR Prof. Tri Basuki Joewono, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNPAR C. Harimanto Suryanugraha, OSC, Drs., SLL
Kemudian Guru Besar Fakultas Filsafat UNPAR Prof. Bambang Sugiharto; Ketua Jurusan Filsafat UNPAR Dr. Stephanus Djunatan; Dosen Integrated Arts UNPAR Elaine V.B Kustedja, SE., MA., dan Yacobus Ari Respati, S.Sn. M.Sn. Lalu Ketua Jurusan Filsafat UNPAR Kepala Lembaga Pengembangan Institusi dan Inovasi (LPII) UNPAR Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D., Kepala Kantor Internasional dan Kerjasama (KIK) UNPAR Sylvia Yazid, Ph.D. Serta Hendra Irawan selaku Chairman of The Board Bandung Philharmonic.
Rektor UNPAR dalam sambutannya mengatakan bahwa kerja sama antara UNPAR dan Bandung Philharmonic terwujud berkat dukungan dan fasilitasi dari Prof. Bambang Sugiharto. Menurut Rektor, kerja sama ini menjadi langkah penting bagi UNPAR dalam meningkatkan layanan pendidikan tinggi, khususnya di bidang seni.
“Kolaborasi menjadi sangat penting dengan berbagai pihak, khususnya untuk berbagai profesi, asosiasi, organisasi yang bergerak di bidang seni. Apakah itu musik, tari, seni rupa atau bahkan juga mungkin digital arts. Semangatnya sebenarnya adalah memberi ruang yang lebih besar dan terbuka di luar pendidikan formal, konvensional yang sudah kami punya, seperti keteknikan, ekonomi, sosial politik, hukum, arsitektur, dan sebagainya,” tutur Rektor.
Melalui kerja sama dengan Bandung Philharmonic ini diharapkan bisa dilakukan kolaborasi dalam konteks desain kurikulum dan menjadi kurikulum bersama. Dalam artian, tidak hanya terpengaruh dari sisi keilmuannya, tetapi juga dari sisi kepraktisannya.
“Sekali lagi terima kasih untuk dukungannya dan berkolaborasi dengan Integrated Arts UNPAR. Semoga penandatangan ini bisa berlanjut pada desain kurikulum maupun pada kegiatan-kegiatan seni berikutnya,” ucapnya.
Executive Director Bandung Philharmonic Airin Efferin pun menyambut baik kerja sama yang terjalin dengan UNPAR. Sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Perguruan Tinggi diharapkan memperkuat seni agar tetap hidup.
“Semoga kerja sama ini bisa berjalan baik ke depannya dan bisa sinkron dan bersinergi. Serta sama-sama terus bergandengan dan membangun segala kemungkinan agar seni tetap bisa hidup. Diharapkan ini menjadi awal mula yang baik,” ujarnya. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)