Persaingan yang semakin ketat dalam dunia yang semakin terbuka menuntut kualitas sumber daya manusia terbaik dalam berbagai bidang ilmu. Setiap orang dituntut untuk memiliki, tidak hanya teori semata, tetapi juga keahlian dan kecakapan dalam praktik sesuai bidang ilmu yang digeluti. Oleh karenanya, mahasiswa memiliki kebutuhan untuk mempersiapkan diri lewat berbagai kegiatan yang bersifat praktis, seperti melalui berbagai organisasi ekstrakurikuler kemahasiswaan.Hukum Internasional
Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) mendukung keberadaan berbagai organisasi independen kemahasiswaan yang bergerak dalam beragam disiplin ilmu, sebagai bagian dari pengembangan kualitas keilmuan dan keahlian mahasiswa. Salah satunya adalah Parahyangan International Law Society (PILS), yang merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan di Fakultas Hukum Unpar.
Kegiatan PILS berfokus pada penyaluran minat mahasiswa dalam kompetisi Moot Court atau peradilan semu berskala internasional. Kompetisi ini menuntut kepiawaian mahasiswa dalam berbahasa asing, pengetahuan mengenai hukum internasional, serta kemampuan untuk membangun argumen hukum yang valid, baik dalam bentuk tulisan maupun presentasi lisan. Hal ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa ketika mereka meniti karir sebagai praktisi hukum. Terbukti, banyak alumni PILS yang berhasil mencapai jabatan prestisius di berbagai firma hukum dan institusi pemerintah serta swasta yang terkemuka.
Dalam perkembangannya, PILS tentu banyak menghadapi tantangan. Salah satunya adalah kurangnya keberanian dari mahasiswa hukum untuk bergabung dalam PILS, yang menggunakan dasar legal English. Padahal, bila mahasiswa berani untuk meninggalkan zona nyaman tersebut, PILS menjadi tempat yang sangat baik untuk mengembangkan minat dan bakat mereka sebagai akademisi maupun praktisi hukum.
Keberadaan PILS menjadi nilai tambah tersendiri bagi Unpar dalam langkahnya menjadi universitas global. Kontribusi ini terlihat dalam berbagai prestasi yang diraih, seperti penghargaan 3rd place overall, best memorial dan top 10 oralists dalam Asia Cup 2015 yang diselenggarakan oleh Ministry of Foreign Affairs (MoFA) Jepang, serta top 10 oralists dalam National Round kompetisi hukum internasional Jessup 2016.
Lewat pengembangan organisasi yang baik, diharapkan PILS dapat berkontribusi lebih dalam proses pendidikan hukum, terutama menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.