UNPAR.AC.ID, Bandung – Pandemi Covid-19 yang melanda hampir 3 tahun lamanya telah memberikan banyak perubahan ke dalam kehidupan manusia. Mindset atau pola pikir juga termasuk ke dalam hal yang berubah/bergeser akibat adanya pandemi global. Pola pikir yang tepat harus dimiliki untuk menghadapi perubahan yang cepat ini.
Faktanya, tidak semua orang dapat menghadapi perubahan tersebut mengingat global mindset bukanlah suatu hal yang dapat diprediksi. Maka sebagai generasi muda, tentunya memiliki global mindset yang tepat merupakan suatu kewajiban seiring perkembangan zaman.
Hal tersebut dikemukakan oleh Stephanus Titus Widjaja selaku Founder BISA dalam webinar yang bertajuk “Membangun Mindset Global Pasca Pandemi” pada Kamis (2/3/2023) lalu. Webinar yang diselenggarakan secara virtual tersebut merupakan serangkaian dari Webinar Week UNPAR Virtual Job Fair yang dimulai pada tanggal 27 Februari hingga 3 Maret 2023 mendatang. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan lulusan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dapat dipertemukan dengan pengguna lulusan.
Stephanus mengatakan bahwa setidaknya terdapat 10 global mindset yaitu :
- Build your perspective: ingin mengubah mindset
- Develop influence capacity: pengalaman menjadi influence
- Respect other culture: menghargai kebudayaan lain
- It’s possible mentality: punya mentalitas itu possible
- Learn to communicate: belajar berkomunikasi
- Live what’s in you: jadilah diri sendiri, punya unique selling point (USP), berani menjual kelebihan kita
- Love what you do: cintai pekerjaan anda
- Ready to make plan B: kita harus punya plan B, cari pengalaman
- Think globally act locally: cobalah belajar dari berbagai kesempatan
- Stay hungry stay foolish
“Kalau kita punya minimal 5 poin di atas sangat bagus. Jika belum, maka harus develop terus menerus,”ujarnya.
Dewasa ini, pertanyaan yang harus kita jawab adalah bagaimana membangun global mindset tersebut pasca pandemi. Tahun 2023 disebut-sebut sebagai tahun resesi dan menjadi ancaman bagi sebagian orang. Namun, jika kita memiliki global mindset hal tersebut justru akan menjadi peluang.
“Tahun 2023 dikatakan sebagai tahun resesi namun jika kita memiliki global mindset, hal itu justru peluang. Banyak sekali negara yang ingin expand, nah ini peluang bagi Indonesia agar suatu hari nanti bisa tercipta global movement.,” tutur Stephanus.
Menurut dia, jika kita memiliki global mindset maka uang dapat dicari jika kita mempunyai basic yang kuat tapi kita juga harus mau mempelajari kebudayaan luar. Sales dari global mindset itu sendiri adalah bagaimana kita embrace perbedaan orang lain.
“Kalau kita punya global mindset tersebut uang bisa dicari dengan mudah. Banyak negara seperti Singapura yang sebenarnya membutuhkan tenaga dari luar Singapura karena banyak sekali talenta yang bagus tapi mereka tidak mendapat kesempatan kerja disitu,” tuturnya.
Sekedar informasi, Webinar UNPAR Virtual Job Fair diselenggarakan oleh Divisi Pengembangan Talenta dan Karier dari Lembaga Pengembangan Pemelajaran dan Karier (LPPK) UNPAR. Melalui kegiatan ini, diharapkan para perusahaan/instansi/lembaga dapat melakukan promosi dan presentasi mengenai profil serta sekaligus melaksanakan rekrutmen yang efektif dan efisien agar mendapatkan sumber daya manusia sesuai kualifikasi yang diharapkan dan lulusan UNPAR pun tersalurkan ke dunia kerja. Informasi lebih lanjut dan pendaftaran dapat dilihat pada laman bit.ly/INFOWVJF. (JES-Humkoler UNPAR)