UNPAR.AC.ID, Bandung – Kantor Internasional dan Kerjasama Universitas Katolik Parahyangan (KIK UNPAR) bekerja sama dengan Taiwan Education Center (TEC) yang merupakan perwakilan resmi Kementerian Pendidikan Taiwan dan Taipei Economic and Trade Office (TETO) menggelar sosialisasi serta informasi terkait beasiswa untuk studi di Taiwan. Hal itu disampaika dalam “Seminar Beasiswa Studi dan Magang di Taiwan Tahun 2023”, Rabu (23/11/2022) lalu di Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) UNPAR. Beasiswa dapat diikuti oleh mahasiswa S1, S2, dan S3.
Tirta Amerta Effendi selaku Manajer TEC Indonesia mengatakan jika 10 universitas di Taiwan masuk dalam top 100 universitas di Asia menurut QS World University Rankings 2022.
“Jadi ini membuktikan bahwa universitas-universitas di Taiwan itu telah mendapat pengakuan global. Jadi standar riset, mata kuliahnya, sudah sangat tinggi sekali,” kata Tirta.
Untuk mendapatkan beasiswa untuk studi di Taiwan, Tirta memberikan persyaratan dokumen studi yang harus dipenuhi secara umum, di antaranya:
- Surat rekomendasi (dapat 1 hingga 3)
- Paspor
- Ijazah dan transkrip dalam dalam Bahasa Inggris (no min. GPA atau tergantung masing-masing jurusan dan universitas)
- Sertifikat kemampuan bahasa inggris (TOEFL ITP Score>450 untuk jurusan yang diajarkan 100% dalam Bahasa Inggris
- Sertifikat kemampuan Bahasa Mandarin (TOCFL min. Level B1 untuk jurusan yang diajarkan 100% Bahasa Mandarin atau bilingual
- Curriculum Vitae dan Study Plan
- Financial statement dan persyaratan-persyaratan lainnya.
Tirta mengungkapkan, contoh persyaratan lain yang harus disiapkan mencakup jurusan seperti desain atau arsitektur yang memerlukan sebuah portofolio untuk proses seleksinya.
“Teman-teman harus pelajari pendaftaran jurusan dan universitas yang teman-teman akan daftar. Juga pastikan jurusan yang teman-teman pilih sesuai dengan yang diharapkan. Karena tidak semua jurusan di universitas ditawarkan dalam Bahasa Inggris,” katanya.
Tirta pun memberikan beberapa tips yang dapat menjadi persiapan bagi para calon penerima beasiswa:
- Pilih jurusan berdasarkan riset yang diminati.
- Menghubungi atau mencari academic advisor sebelum mendaftar universitas di Taiwan membuka peluang yang lebih besar untuk diterima dan mendapatkan beasiswa universitas.
- Hanya memproses informasi dari sumber yang resmi.

Tirta mengatakan bahwa situasi terkini di Taiwan sudah berbeda dari saat tahun sebelumnya akibat pandemi. Di antaranya, kegiatan belajar mengajar sudah dapat dilakukan tatap muka, visa magang, studi maupun exchange sudah dibuka, namun dengan tetap mematuhi pencegahan di masa pandemi.
“Jadi teman-teman tidak diperbolehkan dalam 7 hari pertama ke lingkungan kampus. Jadi teman-teman akan tinggal dalam 7 hari di hotel yang disediakan universitas Taiwan. Di sini teman-teman akan menjalani prosedur pencegahan pandemi,” tuturnya.
Sistem pendidikan di Taiwan sendiri memiliki beberapa periode pendaftaran ke Universitas secara umum, kata Tirta, yaitu Fall Semester pada bulan september hingga Januari, dan Spring Semester pada bulan Februari hingga Juli.
Lebih lanjut, terdapat sejumlah beasiswa yang ditawarkan oleh Taiwan, di antaranya adalah; Ministry of Education Taiwan Scholarship untuk jenjang S1, S2, dan S3; program magang Taiwan International Graduate Program (TIGP), dan Taiwan Experience Education Program (TEEP) yang dapat diakses lebih lanjut pada laman studiditaiwan.blogspot.com, tigp.sinica.edu.tw, dan teep.studyintaiwan.org. (RBF-Humkoler UNPAR)