PELUANG MEMASUKI DUNIA PENDIDIKAN TINGGI DI TENGAH PANDEMI

Situasi tidak menentu yang tengah terjadi membawa kekhawatiran baru bagi setiap orang yang hendak melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. 

Kondisi sosial dan perekonomian secara umum menjadi beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut. Tidak sedikit pula orang, baik calon siswa maupun orang tua, yang berpikir dua kali untuk mengambil kesempatan menempuh perkuliahan dalam kondisi ini.

Di sisi lain, hal ini menjadi tantangan pula bagi perguruan tinggi, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, dalam merekrut mahasiswa baru. Diperlukan usaha lebih dalam menarik minat calon mahasiswa untuk mengambil langkah ke jenjang pendidikan tinggi. Padahal, pendidikan adalah modal utama bagi individu maupun masyarakat untuk menghadapi tantangan dan peluang masa depan pasca-pandemi. 

Menyesuaikan Diri

Di masa-masa seperti inilah institusi pendidikan tinggi giat menyesuaikan diri sesuai kebutuhan calon peserta didiknya. Pendekatan baru dalam penerimaan calon mahasiswa ini dilakukan dengan memperhatikan kualitas proses seleksi, begitu juga kesehatan dan keselamatan para peserta seleksi. Tentunya, kegiatan seleksi tatap muka yang dulu lazim dijalankan kini patut diminimalisir, ditunda, bahkan bila perlu dihindari sama sekali.

Salah satu contoh perubahan tersebut adalah penyesuaian jadwal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau SBMPTN melalui Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Seharusnya, UTBK tahun 2020 telah dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pada bulan April. Namun, pandemi yang tengah berlangsung mendorong pemerintah untuk menunda pendaftaran serta pelaksanaan UTBK hingga bulan Juli 2020. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan kesiapan seleksi, baik bagi LTMPT, PTN, maupun calon mahasiswa universitas negeri.

Penyesuaian jadwal UTBK tidak hanya menjadi solusi satu-satunya bagi universitas negeri maupun calon mahasiswa.  Berbagai PTN di seluruh Indonesia menciptakan cara-cara baru dalam melakukan seleksi mahasiswa. Misalnya, tidak sedikit universitas negeri yang menyelenggarakan jalur ujian mandiri di luar SBMPTN, baik melalui kriteria uji dan penilaian sendiri, maupun memanfaatkan standar UTBK. 

Ragam Seleksi

Adaptasi serupa dalam proses penerimaan mahasiswa baru dijalankan pula oleh institusi pendidikan tinggi yang dikelola oleh pihak swasta. Penggunaan teknologi digital dan konektivitas daring membantu penyelenggaraan seleksi yang aman dan nyaman bagi calon peserta didik. Sistem seleksi daring juga memberikan efek positif bagi calon mahasiswa, khususnya yang berdomisili jauh dari lokasi universitas pilihan. Dengan kata lain, perguruan tinggi dapat menjangkau lebih banyak kandidat potensial yang berkualitas, sedangkan calon mahasiswa mendapat pilihan yang lebih beragam untuk menentukan arah pendidikan mereka.

Adapun Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) turut berinovasi dalam penyelenggaraan seleksi melalui Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2020/2021. Unpar telah sukses melaksanakan Ujian Saringan Masuk Berbasis Komputer (USM-BK) sebanyak dua kali. 

Melalui metode ini, Unpar memberikan kesempatan yang sangat baik bagi calon generasi muda Unpar untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam memasuki babak baru pengembangan diri dengan bergabung dalam komunitas akademik humanum Unpar. Kesempatan ini disambut antusias oleh para calon mahasiswa dari berbagai pelosok negeri, apalagi dengan tidak dibatasinya lokasi asal calon dalam proses seleksi. 

Opsi Baru

Unpar, dengan semangat mengembangkan generasi muda Indonesia melalui bangku perkuliahan memberikan opsi baru bagi calon mahasiswa yang ingin bergabung pada tahun akademik 2020/2021. Melalui Ujian Saringan Masuk (USM) gelombang 4 yang pendaftarannya dibuka hingga 24 Agustus, calon mahasiswa dapat memilih hingga 3 pilihan program studi dari 16 program sarjana, atau memilih program diploma III Unpar. Pelaksanaan USM 4 akan dilakukan menggunakan metode USM-BK yang dapat dikerjakan daring dari kediaman masing-masing.

Unpar juga membuka kembali penerimaan bagi calon mahasiswa pascasarjana yang ingin meningkatkan diri baik dari sisi akademik maupun keahlian (expertise). Gelombang kedua Penerimaan Mahasiswa Baru Pascasarjana Unpar dibuka melalui dua jalur, yaitu jalur akreditasi (berbasis akreditasi program studi asal) dan jalur khusus tanpa tes bagi lulusan Unpar, yang dibuka hingga 19 Juli 2020.

Inovasi Unpar dilakukan untuk menjawab tantangan masa kini, juga menjadi wujud tanggung jawab sosial demi roda pendidikan yang berkelanjutan. Unpar selalu siap melayani setiap kebutuhan dan konsultasi pendidikan yang diperlukan oleh calon mahasiswa baru.

Informasi lebih lanjut mengenai PMB Unpar Tahun Akademik 2020/2021 dapat diakses melalui pmb.unpar.ac.id.

Berita Terkini

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Aug 7, 2020

X