Ketersediaan air menjadi masalah utama bagi masyarakat Kampung Garung, Desa Cilengkrang, Kabupaten Bandung, khususnya di musim kemarau. Selain keterbatasan sarana, masyarakat juga membutuhkan ilmu untuk mengelola sumber daya air. Kehadiran Bhakti Ganva, program pengabdian masyarakat mahasiswa Arsitektur dan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Kampung Garung berusaha menjawab tantangan tersebut.
Peletakan batu pertama yang dilakukan oleh pada Sabtu (16/2) lalu menandakan dimulainya pembangunan Gedung Serbaguna dan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di Kampung Garung, Desa Cilengkrang, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini sekaligus mengawali program pengabdian masyarakat Tim Bhakti Ganva 2019.
Acara peletakan batu pertama ini dihadiri oleh Kepala Desa Cilengkrang Entis Sutisna, perwakilan masyarakat Kampung Garung, perwakilan dosen Fakultas Teknik Unpar, serta mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan Bhakti Ganva. Adapun seluruh proses pembangunan, dari tahap desain hingga finalisasinya, dikerjakan bersama oleh mahasiswa dan masyarakat, juga didukung oleh Unpar dan para sponsor.
Selain pembangunan MCK, Bhakti Ganva akan melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang konservasi air, salah satunya pemanfaatan air tadahan hujan untuk keperluan rumah tangga. Untuk memahami kehidupan warga dengan lebih baik, mahasiswa juga direncanakan untuk tinggal bersama (live-in) dengan masyarakat.
Bhakti Ganva, yang merupakan program pengabdian rutin mahasiswa Arsitektur dan Teknik Sipil Unpar sejak 2011 ini, akan berlangsung hingga pertengahan tahun 2019, bersamaan dengan penyelesaian bangunan Serbaguna dan MCK serta penyerahannya kepada masyarakat Kampung Garung. (red)