Momentum HUT RI ke-76, Pendidikan Tinggi Mesti Jaga Persatuan Indonesia

UNPAR.AC.ID, Bandung – Peringatan Hari Kemerdekan Republik Indonesia yang ke-76 ini, hendaknya dijadikan momentum bagi institusi pendidikan tinggi untuk tetap menjaga persatuan Indonesia di tengah mereka yang tidak setuju dengan tujuan kebangsaan dan pendidikan guna menjaga ideologi Pancasila, UUD 1945, Persatuan, dan Kebhinekaan Indonesia. 

Lebih lanjut, pada tingkat penyelenggaraan pendidikan, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang tidak saja relevan, tetapi juga bermakna bagi pembangunan bangsa dan masyarakat. Maka dari itu, transformasi dan inisiatif keadaban baru pendidikan tinggi UNPAR pun sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Hal itu disampaikan Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D., yang bertindak selaku Inspektur pada Upacara Peringatan HUT RI ke-76 tingkat UNPAR di halaman Rektorat UNPAR, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Selasa (17/8/2021).

“UNPAR adalah untuk Indonesia. Dan untuk itu, saya pada kesempatan ini hendak mengatakan (bagi) mereka yang tidak setuju dengan tujuan kebangsaan, tujuan pendidikan yang bertujuan untuk menjaga persatuan atas ideologi Pancasila, UUD 1945, Persatuan, dan Kebhinekaan, mereka boleh memilih untuk tidak di UNPAR. Baik itu mahasiswa, tenaga kependidikan, maupun juga dosen,” tutur Rektor.

Rektor mengatakan, UNPAR yang berdiri sejak 1955 silam ada atas dasar spiritualitas kebangsaan dan nasionalisme yang ditujukan untuk mengisi kemerdekaan melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, sudah sepatutnya UNPAR menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

“Kita terus melakukan transformasi, kita terus melakukan inisiatif keadaban baru. Sebagaimana telah direncanakan dalam strategi jangka panjang UNPAR 2040,” ucapnya.

Rektor pun mengungkapkan, semangat transformasi penyelenggaraan dan tata kelola pendidikan tinggi di UNPAR sejalan dengan kebijakan MKBM yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.

Dalam hal ini tentu saja semangat transformasi dan kebijakan Kampus Merdeka yang menekankan sentralisasi pendidikan pada mahasiswa. Memberikan hak dan kebebasan bagi mahasiswa untuk menempuh pendidikan pembelajaran di luar Program Studi (Prodi) maupun UNPAR. Serta transformasi yang menuntut relaksasi kurikulum dan transformasi pendidikan yang memberikan hak dan kesempatan, baik kepada mahasiswa maupun dosen untuk belajar secara lebih terbuka.

“Kita semua tahu proses ini tidak mudah. Banyak kesulitan dan tantangan, selama kita berkomitmen pada penyelenggaraan pendidikan tinggi UNPAR, maka transformasi dan inisiatif keadaban baru pendidikan tinggi termasuk Kampus Merdeka, sangat pantas dan layak kita implementasikan. Dengan harapan, warga UNPAR dan UNPAR sebagai institusi pendidikan menjadi pribadi yang tangguh dan terus tumbuh,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Rektor juga menyampaikan terima kasih dan rasa syukurnya atas perjuangan semua orang yang menjaga kemerdekaan, memperjuangkan harkat kemanusiaan, dan memperjuangkan kemanusiaan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda Tanah Air tercinta.

“Di tengah pandemi (Covid-19) yang masih berlangsung menerpa negeri ini, kita juga bersyukur atas pejuang-pejuang kesehatan, para pejuang kemanusiaan, relawan, aktivis sosial, yang terus menjaga, merawat bangsa Indonesia,” kata Rektor.

Sebagai informasi, Upacara Peringatan HUT RI ke-76 di lingkungan UNPAR berlangsung secara hybrid. Di mana Rektor UNPAR memimpin upacara bendera secara luring. Upacara dihadiri pula Wakil Rektor Bidang Akademik Tri Basuki Joewono, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Sumber Daya Gery Raphael Lusanjaya, S.E., M.T., dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni C. Harimanto Suryanugraha, OSC, Drs., SLL. Sementara peserta upacara setidaknya dihadiri 30 orang dan 3 personel Paskibraka UNPAR.

Pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Drs. Antonius Tardia selaku perwakilan Pengurus Yayasan UNPAR, pembacaan doa oleh Kepala Lembaga Pengembangan Humaniora (LPH) UNPAR Romo RD. Yohanes Driyanto, Drs., LJC. Upacara yang berlangsung tetap dilaksanakan secara disiplin sesuai protokol kesehatan penanganan pandemi Covid-19.

Selanjutnya, ditayangkan pembacaan puisi “Persetujuan Dengan Bung Karno” karya Chairil Anwar yang dibawakan oleh  Sylvia Yasid, Ph.D., Prof. Bambang Suryoatmono, Ph.D., Prof. Dr. Johannes Gunawan, dan Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto secara virtual.

Sementara sivitas akademika UNPAR lainnya berpartisipasi mengikuti upacara secara virtual melalui Zoom. Meski berlangsung secara daring, sedikitnya 272 orang hadir dalam upacara tersebut. Di akhir, ada pula kegiatan hiburan dan kuis interaktif bagi peserta upacara baik luring maupun daring. Serta pengumuman pemenang peserta yang mengenakan pakaian daerah unik dan/atau menarik. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)

Berita Terkini

UNISBA Studi Banding ke UNPAR, Gali Struktur Organisasi dan Tata Kelola

UNISBA Studi Banding ke UNPAR, Gali Struktur Organisasi dan Tata Kelola

UNPAR.AC.ID, Bandung – Universitas Islam Bandung (UNISBA) melakukan studi banding ke Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Senin (10/2/2025). Melalui pertemuan yang dilakukan di Ruang Rapat Besar Rektorat UNPAR tersebut, tim UNISBA menggali lebih jauh bagaimana...

Kontak Media

Humas UNPAR

Kantor Sekretariat Rektorat (KSR), Universitas Katolik Parahyangan

Jln. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141 Jawa Barat

Agu 18, 2021

X