UNPAR.AC.ID, Bandung – Memperingati Dies Natalis ke-67, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menggelar misa syukur dan pemberkatan gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) UNPAR pada Senin (17/1/2022) lalu. Rangkaian misa yang diselenggarakan di Auditorium PPAG tersebut dihadiri oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC selaku Uskup Keuskupan Bandung; Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM selaku Uskup Keuskupan Bogor; Mgr. Christophorus Tri Harsono selaku Uskup Purwokerto; Pastor Basilius Hendra Kimawan, OSC., L.Th. selaku ketua Pengurus Yayasan UNPAR; Pastor Christophorus Harimanto Suryanugraha, OSC selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan; Mangadar Situmorang Ph.D selaku Rektor UNPAR; senat akademik; serta perwakilan sivitas akademika UNPAR.
Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC mengatakan gedung PPAG merupakan suatu prestasi luar biasa sekaligus menjadi tanggung jawab besar agar gedung PPAG dapat digunakan sesuai dengan maksudnya yaitu sebagai pusat pembelajaran untuk mengembangkan fermentasi visi dan misi sang pendiri yaitu Mgr. Arntz, OSC dan Mgr. Geise, OFM.
“Untuk membangun komunitas akademik yang humanum. sebagai rumah pendidikan yang mencerdaskan sivitas akademika hingga memiliki kompetensi yang unggul dan mencerahkan anak didik, mempunyai karakter yang luhur untuk seluruh keluarga UNPAR. Inilah yang dipesankan lembaga ini untuk mendidik Sumber Daya Manusia (SDM), menghasilkan SDM yang diperlukan oleh bangsa ini,” tutur Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.
Dia juga berkata peresmian oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo adalah suatu prestasi namun membawa tanggung jawab moral agar visi dan misi yang telah dihidupi oleh Presiden RI sampai sekarang ini dalam mempromosikan dan menghidupkan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan berbangsa termasuk dalam kehidupan komunitas akademik UNPAR. Sehingga diharapkan menghasilkan lulusan yang pancasilais, salah satunya adalah gotong royong.
“Maka gedung PPAG ini mudah-mudahan juga menjadi gedung gotong-royong, gedung pancasila, gedung gotong-royong milik kita bersama, bukan gedung suku tertentu, agama tertentu, ras tertentu, dalam tatanan Pancasila,” katanya.
Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC menganalogikan berkat dan amanat ini sebagai anggur baru yang harus ditempatkan dalam kantong baru. Dimana fasilitas baru harus digunakan dengan semangat baru.
“Mudah-mudahan hari ini, kejadian ini menjadi momen kebangkitan kita, fermentasi yang jauh lebih baik,” kata Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.
Melihat peran Ikatan Alumni (IKA) UNPAR dalam acara peresmian tersebut, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC berharap IKA UNPAR dapat berjasa bukan saja menopang dana, tetapi juga menopang semangat dan menjadi perekat bagi adik-adiknya terutama bagi mereka yang tidak mampu.
“Mudah-mudahan peran IKA dengan adanya kejadian ini sungguh menjadi momen gotong royong antara keluarga besar UNPAR baik yang masih aktif maupun yang sudah alumnus,” tuturnya.
Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC berharap pemberkatan dan peresmian gedung PPAG pada Dies Natalis ke- 67 ini memperbaharui semangat kesatuan sebagai seluruh keluarga besar UNPAR untuk mampu mewujudkan sesanti UNPAR: Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti (Berdasarkan Ketuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan Kepada Masyarakat).
Selain itu, Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D. mengatakan bahwa pada Dies Natalis yang ke-67 ini merupakan pernyataan suka cita, dan kegembiraan bersama gotong-royong.
“Tentu gotong royong, kebersamaan, dan kebaikan bersama ini kiranya terus berlanjut pada hari-hari, masa-masa yang akan datang. Semakin banyak kebaikan untuk UNPAR, semakin banyak kebaikan yang boleh kita lakukan untuk UNPAR, dan semakin banyak orang yang boleh menerima kebaikan karena UNPAR ada,” kata Rektor.
Dia juga berharap UNPAR dapat menjadi tempat bagi setiap orang yang berkehendak baik dan lebih banyak melihat kebaikan-kebaikan dalam diri setiap orang.
“Dalam kerja kita masing-masing dan kerja kita bersama. kita syukuri kebersamaan kita, kita syukuri 67 tahun UNPAR dan kita tetap berharap akan banyak berkat pada masa yang akan datang,” tuturnya. (RBF-Humkoler UNPAR)