UNPAR.AC.ID, Bandung – Menggali potensi dan kearifan lokal di Kabupaten Pangandaran menjadi perhatian bagi 46 mahasiswa dari Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan (FF UNPAR) yang melakukan kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPPM) yang telah mulai berjalan sejak 14 Juli 2023 hingga 10 Agustus 2023 mendatang.
Mengutip keterangan tertulis yang diterima dari FF UNPAR, Kamis (20/7/2023), kegiatan PPPM merupakan salah satu perwujudan dari cita-cita UNPAR sebagai research based university dengan mengedepankan semangat humanum dalam meneliti dan mengembangkan potensi lokal, khususnya di Jawa Barat.
Program PPPM ini terselenggara atas dukungan Caritas Bandung, APP Keuskupan Bandung, Paroki St. Yohanes Ciamis, dan Bimas Katolik Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk konkret perwujudan UNPAR sebagai Enterprise Research Campus. Kegiatan ini juga mendapat izin resmi dari Bakesbangpol Provinsi dan Kabupaten.
Penyelenggaraan kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 2019 dan menjadi bagian utuh dari kurikulum 2018 sebagai mata kuliah khusus dan instrumen kelulusan. Realisasi kegiatan PPPM diselenggarakan pada semester VI dan diikuti oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Filsafat konsentrasi Filsafat Keilahian, konsentrasi Filsafat Budaya, dan Program Studi Humanitas/Integrated Arts.
“Kegiatan PPPM ini diharapkan mampu memperluas perspektif penelitian dan pengalaman kehadiran di tengah masyarakat dengan tetap mengedepankan sikap ilmiah yang kritis, kreatif, dan berpartisipatif dalam mengembangan potensi dan kearifan lokal,” ujar Willfridus Demetrius Siga dosen mata kuliah sekaligus penanggung jawab kegiatan PPPM.
Tahun 2023, kegiatan PPPM memilih area di Kabupaten Pangandaran. Mahasiswa akan ditempatkan di 3 kecamatan (6 desa) yaitu Kecamatan Pangandaran (Desa Pangandaran dan Desa Pananjung), Kecamatan Parigi (Desa Bojong dan Desa Cinta Karya), dan Kecamatan Cijulang (Desa Kertayasa dan Desa Batukaras) dengan mengusung tema “Potensi dan Kearifan Lokal dalam Mewujudkan Pembangunan Masyarakat yang Tangguh, Rukun, dan Berkelanjutan di Kabupaten Pangandaran.”
Sebelum tinggal dan berinteraksi dengan masyarakat desa, sejak 09 – 13 Juli 2023 bertempat di Wisma Bintang Timur Pangandaran, mahasiswa dibekali dengan materi dan praktik kajian lapangan dengan metodologi Participatory Rural Appraisal (PRA). Metodologi ini meliputi sejarah dan profil desa, kalender musim, penilaian dan pemeringkatan, peta desa dan kerentanan, pohon masalah, sifat masalah, pemangku kepentingan, bias dan prasangka, perencanaan kajian (wawancara, observasi, FGD), penulisan jurnal ilmiah.
Informasi dan data tentang Kabupaten Pangandaran, disampaikan oleh perwakilan tokoh agama, mitra kerjasama, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat.
“Pangandaran adalah destinasi pariwisata unggul di Jawa Barat. Semoga kehadiran teman-teman, tidak hanya melakukan penelitian tetapi juga memperkenalkan Pangandaran sebagai destinasi wisata kelas dunia kepada banyak orang,” ucap Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Ade Lia Susanti.
Mahasiswa peserta PPPM yang berjumlah 46 orang akan mulai tinggal di tengah masyarakat pada 14 Juli – 10 Agustus 2023. Kegiatan ini akan ditutup dengan presentasi hasil penelitian dan pengabdian yang melibatkan tim dosen, tim Caritas, perwakilan pemerintahan desa dan stakeholder terkait yang dilaksanakan pada 11 Agustus 2023 di Wisma Bintang Timur Pangandaran. Tanggal 12 Agustus 2023 merupakan akhir dari seluruh proses kegiatan PPPM dan mahasiswa kembali ke kampus.
Kegiatan pembekalan dan pelatihan PPPM mendapat apresiasi dan kesan dari beberapa mahasiswa peserta. “Seru bisa menikmati pembekalan dan bisa mendapatkan pengetahuan baru,” kata Yohanes Dona. (JES-Humkoler UNPAR)