Peningkatan bencana dan jumlah korban jiwa sebagai dampak pemanasan global terhitung semakin besar. Sebagai salah satu negara yang berada di kawasan Asia, Taiwan sangat rentan akan bahaya lahan lereng. Negara yang beribukota di Taipei ini memiliki banyak penelitian aplikasi penting yang diterapkan dengan baik secara lokal.
Pendidikan diakui sebagai cara yang paling efektif untuk mengurangi kerugian akibat bencana. Sebagai bagian dari institusi pendidikan tinggi, universitas juga memiliki peranan penting dalam mengurangi dampak bencana. Untuk itu, Department of Civil Engineering, National Taiwan University menginisiasi kegiatan Summer Training Course for Slope Land Disaster Reduction setiap tahunnya.
Pada kegiatan Summer Training Course for Slope Land Disaster Reduction 2017 di Taiwan, mahasiswi Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Sri Ratna Wahyuningsih meraih hibah berupa keikutsertaan dalam kegiatan tersebut. Ratna mendapat dukungan finansial penuh berupa transportasi, akomodasi, biaya pelatihan dan konsumsi selama keikutsertaan kegiatan. Kegiatan ini berlangsung sejak 13 Agustus dan akan berakhir pada 24 Agustus mendatang. Peserta kegiatan berasal dari India, Srilanka, Malaysia, Thailand, Indonesia dan lainnya.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Ministry of Science and Technology, Taiwan. Pihak penyelenggara juga berkolaborasi dengan International Consortium on Geo-Disaster Reduction, International Consortium on Landslides, dan Taiwan Intelligent Ironman Creativity Contest Association
Kegiatan yang dibentuk sejak 2013 telah diikuti oleh 147 peserta dari 26 negara. Adapun, peserta kegiatan terdiri dari profesor, mahasiswa program magister, dan staf pemerintahan serta non-pemerintah. Tidak hanya pelatihan terhadap bencana, kegiatan ini diisi juga dengan field trip dan optional trip yang dapat diikuti oleh para peserta.