UNPAR.AC.ID, Bandung – Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang tergabung dalam Parahyangan Model United Nations Community (PMUNC) berhasil meraih kesuksesan dalam kompetisi tingkat internasional, Jogja International Model United Nations (JOINMUN) yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada pada 28 september – 1 Oktober 2023 di Yogyakarta.
Sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima dari Director of External Affairs PMUNC Richard Farrel Johanes, Senin (13/11/2023), delegasi PMUNC terdiri dari 5 mahasiswa terbaik UNPAR.
Tim ini terdiri dari 2 mahasiswa Fakultas Hukum, Nelson Timothy Tjahyadi (FH’22) dan Shakila Felicia (FH’21). Serta 3 mahasiswa dari Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (HI FISIP), yaitu Alrizky R. Rachmansyah (HI’22), Richard Farrel Johanes (HI’22), dan Bernard Ulyses Nathanael Tongam Sidjabat (HI’21).
Sekadar informasi, Model United Nations (MUN) adalah kompetisi simulasi rapat PBB terbesar di dunia. Tahun ini menjadi tahun istimewa karena JOINMUN digelar secara tatap muka setelah pandemi berkepanjangan selama tiga tahun.
Kompetisi berjalan selama 4 hari, dengan sesi perlombaan sesungguhnya diadakan pada hari kedua dan ketiga. JOINMUN secara resmi dibuka dengan pengadaan Opening Ceremony dan Welcoming Dinner untuk menyambut para delegasi yang telah datang dari berbagai negara.
Esok harinya, kompetisi benar-benar bermulai, dengan perdebatan sengit dan negosiasi intensif mewarnai suasana Sheraton Mustika selama 48 jam.
Delegasi PMUNC harus memanfaatkan kemampuan diplomasi mereka untuk menyeimbangi keinginan negara perwakilan mereka sendiri dengan keinginan perwakilan negara lain, membangun aliansi, dan menyatukan keinginan para delegasi ke dalam sebuah Draft Resolution yang dapat memuaskan semua pihak.
Akhirnya, pada malam hari ketiga, momen yang paling ditunggu para peserta JOINMUN tiba: Awarding Ceremony. Acara yang akan menunjukkan apabila segala usaha dan waktu yang telah diberikan oleh delegasi PMUNC kepada persiapan perlombaan mereka akan membuahkan hasil.
Salah satu pencapaian datang dari delegasi PMUNC UNPAR Alrizky R. Rachmansyah yang mewakili Indonesia di United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women (UN Women) dengan topik “Defining Equality & Equity: Evaluating the Social Standing of Cis Women and the Transwomen Community.” Prestasi luar biasa Rizky adalah meraih Juara 3 berkat kemampuan diplomasi dan kepemimpinan yang mengesankan para juri.
Delegasi lain, Richard Farrel Johanes dan Bernard Ulyses Nathanael Tongam Sidjabat, yang mewakili Sierra Leone dalam United Nations Human Rights Council (UNHRC) dengan topik “Evaluating and Tackling the Existence of Modern Slavery in the Urban and Rural Workplace.” berhasil membawa pulang Juara 3 berkat pemahaman mendalam tentang materi dan kemampuan negosiasi yang luar biasa.
Tidak ketinggalan, delegasi PMUNC lainnya Nelson Timothy Tjahyadi yang mewakili Mitsubishi dalam International Chamber of Commerce (ICC) dengan topik “The Rise of Corporatocracy: A Symphony of Emporiums and Souls in a Generation Enslaved by Corporations.” membawa pulang dua penghargaan sekaligus, yaitu Juara 1 dan Juara tulisan terbaik. Keberhasilannya ini dipicu oleh kemampuan kepemimpinan yang kuat, pemahaman materi yang mendalam, dan kerja sama yang sangat solid.
Kendati demikian, satu delegasi PMUNC lainnya tak membawa pulang penghargaan, yaitu Shakila Felicia, yang mewakili Mesir dalam Food & Agriculture Organization (FAO) dengan topik “A Road or a Blockage: The Rise of Politicized Diets and Farming Methods as a ‘Sustainable’ facet in the Food Independence Agenda.”. Meski tidak meraih penghargaan, ia tetap menunjukkan potensi yang besar untuk berkembang di masa depan.
Kelima delegasi ini mengungkapkan bahwa persiapan untuk kompetisi ini memakan waktu dua bulan sebelum ajang perlombaan dan memerlukan upaya administratif selama 2-3 minggu, termasuk pengajuan sponsor kelompok delegasi. Mereka juga mengapresiasi bantuan dari mahasiswa Fakultas Filsafat UNPAR, Melvyn Kairupan dan dosen pendamping Adrianus Adityo Vito Ramon, S.H., LL.M. (Adv.).
Dalam perjalanan kompetisi, kelima mahasiswa UNPAR ini menghadapi tantangan terbesar dalam bentuk perdebatan dan negosiasi dengan peserta dari universitas lain. Untuk mengatasi tantangan ini, delegasi-delegasi PMUNC menggunakan kemampuan mereka untuk memulai dialog dengan pesaing-pesaing mereka guna mencapai kesepakatan bersama dan menemukan solusi yang memuaskan semua pihak.
Dari perlombaan ini, kelima delegasi mendapatkan ilmu dan keterampilan yang berharga, mulai dari kemampuan diplomasi dan negosiasi, berpidato, pemahaman lebih dalam tentang negara-negara yang mereka wakili, dan keterampilan untuk bekerja sama dan membangun aliansi. Mereka percaya bahwa keterampilan-keterampilan ini akan menjadi amat berharga bagi mereka dan masa depan mereka.
Mereka pun berharap bahwa prestasi mereka di JOINMUN dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa UNPAR lainnya untuk ikut meraih kesuksesan di dunia MUN. PMUNC juga berharap semangat komunitas mereka akan terus berkembang di UNPAR dan diteruskan oleh generasi mahasiswa UNPAR yang akan datang. (NAT/SYA-Humkoler UNPAR)
