UNPAR.AC.ID, Bandung – Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berhasil menjadi penerima beasiswa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Indonesia Cyber Education Institute (Kemendikbudristek ICE Institute) pada Mata Kuliah Nasional Semester 2022.1. Michelle Nagakanya Putrika Tandy mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) UNPAR menerima beasiswa dan menempuh dua mata kuliah (MK) di Universitas Airlangga, yaitu MK Penyelesaian Sengketa Internasional (PSI) dan MK Hukum Maritim.
Melansir laman ICE Institute, Kamis (20/1/2022), Indonesia Cyber Education Institute merupakan pusat kuliah online yang terakreditasi oleh Kemendikbudristek. Menyediakan bermacam kuliah online dari banyak Perguruan Tinggi dan penyedia pembelajaran daring di seluruh Indonesia. Tujuan utama dari ICE Institute adalah untuk memfasilitasi penyediaan pendidikan berkualitas sekaligus menjamin kualitas layanan pembelajaran daring dan pendidikan jarak jauh. Lewat ICE Institute, memudahkan pengguna dalam memilih kuliah online yang tepat untuk pengembangan karir di era Industri 4.0.
Sementara itu, dalam Panduan Beasiswa Kemendikbudristek Merdeka Belajar 2022, dipaparkan bahwa beasiswa Kemendikbudristek ICE Institute ini merupakan perwujudan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka(MBKM) dan dinamakan program Beasiswa Merdeka Belajar untuk Semua (MBUS). Program beasiswa MBUS ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS), untuk dapat mengambil MK dari berbagai PTN/PTS papan atas dalam negeri dan Perguruan Tinggi (PT) ternama luar negeri secara gratis.
Program beasiswa MBUS diberikan kepada mahasiswa guna memperkaya pengalaman belajar mahasiswa melalui penempuhan mata kuliah secara bebas dan gratis dari PT terkemuka di dalam dan luar negeri. Pada akhirnya, selain meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa, pengalaman belajar di PT lain di dalam dan luar negeri akan meningkatkan kualitas mahasiswa sebagai lulusan yang handal.
Pada saat ini, terdapat lebih dari sejumlah 200 MK dari berbagai institusi pendidikan anggota Konsorsium ICE Institute, yakni 13 PTN/PTS dalam negeri dan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) yang dapat dipilih dan ditempuh oleh mahasiswa PTN/PTS di Indonesia
Setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendaftar dan menempuh maksimal lima (5) MK dari daftar MK Daring Konsorsium ICE Institute. Di samping itu, juga tersedia lebih dari sejumlah 1400 MK dari 55 perguruan tinggi luar negeri di bawah koordinasi edX.
Bagi mahasiswa tentu program ini menjadi kesempatan untuk mengikuti perkuliahan daring dari kampus-kampus terkemuka internasional yang ditawarkan oleh edX (sejumlah 1420 MK termasuk dari Harvard dan MIT). Serta mendapatkan sertifikat resmi dari PT penyelenggara MK dan dari edX yang dapat dialihkreditkan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kemendikbudristek.
Sedangkan bagi PT, hal ini dapat memperluas jejaring, khususnya terkait dengan jejaring bagi para mahasiswa untuk dapat menimba pengalaman belajar dari luar kampus asal sesuai dengan program MBKM Kemendikbudristek. Selain itu, mahasiswa yang lolos program dan berhasil menyelesaikan perkuliahan serta memperoleh sertifikat akan memberikan reputasi sebagai nilai tambah kepada masing-masing PT. (Ira Veratika SN-Humkoler UNPAR)